Pemilik rumah, Suwarno, mengatakan, rumah peninggalan ayahnya tersebut dibiarkan kosong sejak tahun 2012 lalu. Kondisi itu terjadi saat orangtuanya, H Bahri, yang adalah purnawirawan berpangkat kopral satu (Koptu) meninggal di tahun yang sama.
"Granat itu ditemukan keponakan saya saat bermain di rumah kami itu," kata Bahri, siang tadi.
Fitrah, kata dia, menyampaikan kepada orangtuanya bahwa dia menemukan barang-barang seperti yang kerap meledak di film-film yang ditayangkan di televisi.
"Saudara saya yang juga orangtua Fitrah kemudian menyarankan agar lapor ke ke pihak yang berwajib. Kami kemudian menghubungi anggota TNI yang bertugas di Koramil Soreang, yang masih kerabat kami," terangnya.
Suwarno mengaku tidak tahu soal keberadaan bahan peledak tersebut. "Kemungkinan barang itu milik orangtua kami semasa hidup," katanya.
Batibung Koramil Bacukiki, Serma Abdul Hakim mengatakan, ketika ditemukan, barang itu masih terbungkus dalam sarung yang menyerupai kantong dan khusus untuk tempat granat.
"Untuk sementara ketiga granat itu, kami amankan di Koramil Bacukiki," kata Hakim.
Menurut Hakim, ketiga barang berbahaya itu selanjutnya akan diserahkan kepada pihak Intelijen Kodim. "Kami belum bisa mengindentifikasi granat nanas ini buatan apa," kata Hakim.
Namun, granat jenis nanas biasanya memiliki daya ledak yang sangat kuat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.