Dari penangkapan itu, anggota Satuan Narkoba Polrestabes Makassar menyita satu paket sabu yang ditemukan di dalam mulutnya, satu wadah pireks, dan satu sendok terbuat dari pipet, yang ditemukan di jaket yang dikenakan Rusli.
Kepala Satuan Narkoba Polrestabes Makassar AKBP Syamsu Arib, yang dikonfirmasi, Kamis (20/2/2014), mengatakan, sesaat sebelum ditangkap, Ruslan sempat menelan sabu. Meski begitu, anggotanya berhasil menyita satu paket sabu yang belum sempat tertelan.
"Awalnya, polisi mencegat mobil yang dikemudikan Rusli dan Daeng Rumpa. Kaget, Rusli langsung berupaya menelan paketan sabu. Untung anggota berhasil menahan plastik sabu. Tapi, sebagian serbuk barang haram itu sempat tertelan. Saya tanya Rusli, berapa banyak sabu yang ditelannya, tapi dia masih bungkam," ungkapnya.
Mantan Kepala Unit Resmob Polda Sulselbar ini menambahkan, kedua tersangka langsung dibawa ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri Cabang Makassar untuk tes urine. Setelah itu, Rusli dibawa ke RS Bhayangkara untuk diperiksa.
"Saya tidak mau ada masalah, jangan sampai Rusli ada apa-apa setelah menelan sabu. Jadi, biar kesehatan Rusli diperiksa dulu, sebelum dibawa ke Markas Polrestabes Makassar untuk diperiksa. Selama di kantor, Rusli sudah tujuh kali mencret-mencret," tambahnya.
Ini merupakan penangkapan yang kesekian untuk Rusli. Syamsu mengatakan, pada Mei 2013 lalu, Rusli sudah pernah ditangkap. "Wakapolrestabes Makassar AKBP Totok Lisdiarto sudah kapok lihat Rusli. Pak Totok saat tahun 2013 menjabat Kapolres Gowa, pernah jadi atasannya Rusli. Ini kembali berulah," bebernya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.