Kegiatan ini dimulai hari ini, Senin (17/02/2014) hingga Selasa (18/02/2014). Gerakan dua hari bersih-bersih ini, di fokuskan pada pusat perekonomian seperti pasar tradisional dan pertokoan. Tujuannya agar roda perekonomian di Yogyakarta dapat kembali berputar setelah sempat mati akibat hujan abu.
"Bersih-bersih difokuskan pada pusat perekonomian masyarakat. Agar perekonomian kembali normal," terang Sri Sultan, Senin.
Sri Sultan mengungkapkan, bahwa semua elemen baik dinas maupun masyarakat harus bergotong-royong bersama-sama untuk membersihkan abu. Sebab, jika dilakukan bersama-sama maka akan lebih ringan dan cepat.
"Kalau tidak segera, maka akan banyak orang yang akan sakit akibat mengirup abu vulkanik. Perekonomian juga tidak segera normal," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, pada Senin pagi Sri Sultan berjalan kaki dari dari Kantor Kecamatan Jetis jalan Diponegoro menuju Tugu Yogyakarta untuk meninjau langsung kegiatan gotong-royong. Setidaknya 840 orang, yang terdiri dari anggota TNI dan Polri, petugas Dinas Pekerjaan Umum, anggota Satpol PP, para relawan, dan hansip.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.