Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran, 250 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kompas.com - 14/02/2014, 13:56 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Api kembali mengamuk di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (14/2/2014) subuh hari, pukul 04.00. Sebanyak 33 rumah di RT 4, RT 6, dan RT 8 di Kampung Baru Ilir, Balikpapan bagian Barat, hangus terbakar.

Sekitar 250 jiwa dari 60 kepala keluarga di tiga RT itu terpaksa kehilangan tempat tinggal. Satu orang wanita tua meninggal dunia dalam kebakaran itu. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Besarnya amukan api itu membuat tim pemadam kebakaran dengan 15 mobil damkar harus berjibaku empat jam untuk menjinakkan kobaran api.

“Rumah berdempetan. Satu sama lain sangat rapat. Jalan masuk yang sempit dan jauh. Selang pemadam saja harus sambung menyambung saat memadamkan api,” kata Kapolsek Barat, Komisaris Polisi, Kifli S Supu.

Dia menerangkan betapa sulitnya medan kebakaran sehingga menyebabkan api sulit dipadamkan sekalipun belasan unit pemadam diterjunkan.

Kebakaran berlangsung saat menjelang pagi. Ketua RT 4, La Tabe, mengungkapkan, api berasal dari rumah kontrakan yang dihuni Umar bersama seorang istri dan anaknya.

Saat terjadi kebakaran, kata La Tabe, semua warga nyaris tidak ada yang tahu lantaran tertidur pulas.

Teriakan seorang tetangga dari rumah milik Masnah membangunkan warga. “Kalau bukan ada teriakan dari rumah Masnah, mungkin kami semua tidak tahu. Ketika keluar, api sudah besar di rumah Umar. Api sudah membakar ke sana kemari. Rata-rata warga yang kena kebakaran tak bisa menyelamatkan harta bendanya,” kata La Tabe.

Wilayah Balikpapan pada umumnya berkontur bukit lembah dan bertebing dengan tanah agak berpasir. Warga tak segan mendirikan bangunannya di kontur itu. Kebanyakan warga membangun rumah dengan perpaduan beton dan kayu.

Akses ke kawasan yang dibangun warga pun berupa jalan sempit saat masuk ke sana. Akibatnya, kebakaran bisa sulit dikendalikan dan menimbulkan korban harta benda tak sedikit hingga kerap memakan korban jiwa.

Kawasan kebakaran yang dilanda kebakaran kali ini pun serupa. Tiga RT berdiri di sebuah sisi bukit. Api yang besar dipicu angin membuat cukup banyak rumah menjadi korban.

Beberapa bagian tebing pun bahkan jadi longsor. Api yang membakar menyebakan sedikit orang bisa menyelamatkan harta bendanya dengan cepat.

“Rumah saya saja habis langsung ludes. Jarak dari api mula-mula ke rumah saya cukup jauh. Tapi bagaimana tiba-tiba di dekat rumah saya ini mendadak besar. Belum lagi sekarang akan susah dibangun karena tanah di tebing ini jadi longsor,” kata Saniah, Ketua RT 6.

Akibat kebakaran ini, puluhan keluarga itu kini harus tinggal di rumah-rumah warga sekitar, beberapa posyandu, maupun kantor kecamatan, dan kelurahan terdekat. Pemerintah kota juga mendirikan tenda darurat untuk para korban di kantor kelurahan setempat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com