“Saya rasa bukan hanya masalah kekerasan di sana, faktor ekonomi juga, kita kan pernah Kapolda. Di sana faktor ekonomi juga ikut berperan, sejak zaman konflik di Poso. Kalau ekonomi rakyat dibangun, pasti angka pengangguran akan berkurang,” ungkap Wakapolri di Kendari, Jumat (7/2/2014) malam.
Wakapolri juga belum bisa memastikan mengenai aksi baku tembak antara tim gabungan satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah dan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dengan teroris, Kamis (6/2/2014), Wakapolri mengaku belum bisa memastikan.
“Saya belum tahu ini pemain lama, baru, atau pemain yang sudah latihan. Tetapi kalau pemain lama rata-rata saya kenal, kan saya pernah jadi Kapolda di sana, tetapi nama-nama yang muncul baru tahu,” ujar Oegroseno.
Dia juga belum berani berspekulasi apakah benar ada latihan militer kelompok teroris di Poso. Sebelumnya, kontak senjata antara kelompok yang diduga bersenjata dan polisi di wilayah hutan Kampung Baru Dusun 6, Desa Padalembara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pecah sekitar pukul 11.00 Wita, Kamis, 6 Februari 2014.
Dalam insiden tersebut, dua orang tewas. Satu orang yang tewas tersebut merupakan anggota Brimob Bhayangkara Dua, Putu Surya, dan seorang lagi anggota teroris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.