Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Bayi 1,5 Tahun Ini Kian Membesar

Kompas.com - 05/02/2014, 14:18 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Alif Rizky Ramadhan, bayi berusia 1,5 tahun, menderita penyakit hydrocephalus. Alif bersama keluarganya kini menetap di Jalan Banceuy, Gang Banceuy, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Bandung, Jawa Barat.

Alif adalah anak dari pasangan Ida Budiarti (37) dan Asep Komarudin (40) yang kini sudah bercerai.

Ida mengatakan, pembesaran di kepala anaknya itu bermula sejak tiga bulan pertama setelah dilahirkan. "Pas pertama lahir, bayi normal-normal saja. Tapi, enggak tahu kenapa pas umur tiga bulan, kepala bayi mulai membesar," kata Ida, Rabu (5/2/2014).

Saat pembesaran awal, Ida tidak curiga jika anaknya menderita penyakit (hydrocephalus). Namun, dari hari ke hari, kepala bayi itu terus mengalami pembesaran. "Setiap minggu diameter kepalanya tambah satu sentimeter," kata Ida.

Namun, saat melihat kondisi bayinya yang semakin memburuk dengan pembesaran di kepala itu, Ida lantas membawa Alif ke Puskesmas Tamblong.

"Kata dokter, bayi saya menderita penyakit hydrocephalus. Katanya, kepalanya ini infeksi, jadi semacam ada segumpalan cairan dan nanah yang menyelimuti atau menggenangi otaknya," kata Ida.

Alif lantas dirujuk ke RS Hasan Sadikin untuk dioperasi. Operasi ini tidak hanya akan dilakukan satu kali saja, tetapi harus rutin yang memakan waktu bertahun-tahun, bahkan sampai Alif dewasa.

Namun, kendala bagi Ida tak lain adalah masalah biaya. "Biayanya pengobatan dan operasinya mahal, saya tidak punya uang," keluh Ida.

Belum lagi, beberapa lama setelah terjadi pembesaran pada kepala bayi itu, Asep dan Ida bercerai. Alif ditinggalkan sang ayah, entah ke mana.

Namun, berkat perjuangan sanak keluarga, biaya untuk operasi pertama terkumpul dan operasi dapat dilakukan. Kendati demikian, hasilnya belumlah sesuai harapan.

"Operasinya baru dilakukan satu kali. Jadi, cairan yang menggumpal otaknya itu disedot. Cairan yang dikeluarkan pada operasi pertama didapat 500 mili. Cairannya warna putih. Dokter juga bilang, cairan itu sebagiannya adalah nanah yang menggumpal atau menggenangi otaknya," kata Ida.

Setelah dilakukan operasi, kepala bayi yang lahir di Bandung, 16 Juli 2012, itu pun sedikit mengecil. "Turun dua sentimeter," kata Ida.

Namun, pengobatan dan operasi tak cukup hanya satu kali. "Kata dokter harus dilakukan pengobatan rutin, tapi saya tidak punya uang," katanya.

Ida mengeluhkan, kondisi dan tingkah laku Alif kini berbeda dengan anak lainnya. Alif kerap kejang dan melamun. "Terus muntah-muntah, sering demam, anak ini sering melamun, tidak ceria," katanya.

Ida pun mengeluhkan, berdasarkan informasi dari kebanyakan orang, bayi penderita hydrocephalus tidak akan tumbuh normal. "Katanya kalau bayi begini, meskipun sembuh, pasti ada saja kekurangannya," keluhnya lagi.

Ida pun mengaku sangat berharap keajaiban datang untuk kesembuhan anaknya. "Saya hanya ingin anak saya ini sembuh, tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. Saya terus berusaha dan berdoa," kata Ida.

Kini Ida hanya menyandarkan hidupnya dari penghasilan membuka warung kecil-kecilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com