Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengutil Uang Bocah "Hydrocephalus" Diancam

Kompas.com - 08/09/2011, 15:11 WIB

PINRANG, KOMPAS.com — Ulah oknum pengurus salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, yang menggelapkan dana bantuan warga miskin sungguh tidak manusiawi.

Terlebih, sebesar Rp 3,5 juta itu adalah untuk bantuan bayi penderita hydrocephalus bernama Fadli (11 bulan) asal Paccoko, Kelurahan Suppa, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, yang meninggal pada Juli.

Buruknya lagi, ketika dana bantuan itu sudah dipastikan raib, oknum pengurus LSM berinitial RP itu justru menyarankan pihak keluarga untuk kembali membuat proposal kepada Pemkab Pinrang.

Fakta itu diungkapkan Syarifuddin, paman almarhum Fadli, kepada Kompas.com, Kamis (8/9/2011) siang tadi. Syarifuddin mengaku telah didatangi oknum RP yang mengaku telah menerima dana tersebut dari bendahara harian, Bagian Keuangan Pemkab Pinrang, dua bulan lalu. Namun, dana itu telah digunakannya untuk kepentingan pribadi.

"Saya malah disuruh memasukkan proposal ke pemkab supaya bisa mendapat bantuan lagi. Namun, bagaimana kalau anak penderita hydrocephalus itu sudah meninggal. Orangtua Fadli membutuhkan dana tersebut buat biaya 100 hari meninggalnya anak mereka," ujar Syarifuddin.

Syarifuddin mengaku, pihaknya masih melakukan pendekatan dengan oknum RP agar bersedia mengembalikan dana tersebut. "Belum ada kepastian apakah dana tersebut akan dikembalikan kepada orangtua korban atau tidak. Namun, jika tak ada jalan, mungkin kami akan melapor ke polisi saja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com