Kapolres Jombang, Ajun Komisaris Besar Tri Bisono mengatakan, tanda-tanda fisik maupun barang properti yang melekat pada mayat itu, identik dengan keterangan yang disebutkan oleh keluarganya. "Sidik jarinya juga identik dengan yang ada. Ciri yang dikenakan misalnya pakaian, giwang, maupun kalung," kata Kapolres ditemui Kompas.com di lokasi longsor, Kamis (30/1/2014).
Kelima korban yang dimaksud adalah Sunarimo (61), Muchoiyyaroh (55), Panji Suprapto (30), Nurul Islamiyah (27), serta Anindya (3). Mereka adalah anggota keluarga dari kakek hingga cucu.
"Meski kondisi jenazah sudah mulai rusak, petugas masih bisa mengenali," katanya.
Sebelumnya, otopsi yang dilakukan di RSUD Jombang itu untuk memastikan identitas korban. Sebab, selain mereka, masih ada dua korban lain yang masih dalam proses pencarian. Kini, kelima jenazah itu sudah dikembalikan kepada keluarganya masing-masing.
Jenazah Sunarimo dan istrinya, Muchoiyyaroh dimakamkan di pemakaman umum Desa Ngrimbi. Sedangkan jenazah Panji Suprapto dan anak serta istrinya, akan dimakamkan di Mojokerto.
Sebelumnya, longsor yang terjadi pada Selasa (28/1/2014) dini hari itu menimbun 5 rumah. Bencana itu mengakibatkan 16 warga jadi korban, dengan rincian 2 selamat, 12 tewas, dan 2 lainnya masih dalam pencarian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.