Massa pendemo menuntut transparansi dari aparat Polres Lembata berkaitan dengan kasus dugaan pembunuhan Laurens Wadu, mantan pejabat Dinas Perhubungan Kabupaten Lembata, pada 2013 lalu.
Massa pengunjuk rasa yang tergabung di dalam Forum Penyelamatan Lembata (FPL), melalui Koordinator Forum Penyelamatan Lembata, Alex Murin, mengungkapkan hal tersebut.
Murin mengatakan, mereka menuntut Kepala Kepolisian NTT Brigjen Untung Yoga atau utusan Mabes Polri untuk bertemu dengan massa terkait kasus itu.
"Kami mencari keadilan dan kebenaran terkait proses kasus dugaan pembunuhan mantan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lembata Laurens Wadu pada tahun 2013 lalu," ujarnya.
Laurens Wadu dibunuh di kebunnya pada 8 Juni 2013 lalu. Mayatnya ditemukan sehari kemudian oleh anak kandungnya, Evan Wadu, dengan kondisi hanya memakai celana dalam dan dililit dengan handuk, badannya melepuh, dan ada bekas luka sobekan di sejumlah bagian tubuh.
Kasus ini menyeret 12 tersangka, tetapi hanya empat orang yang prosesnya diteruskan ke pengadilan. Sementara dua tersangka hingga kini masih ditahan, sisanya enam orang lagi sudah dilepas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.