"Di acara Festival Bregada Rakyat 2014 ini pesertanya ada 43 grup, ditambah dua bregada exhibition dari Yonif 403 dan airsoft gun. Total mencapai sekitar 1.500 orang," terang Widihasto Wasana, Ketua Panitia Festival Bregada Rakyat 2014, Minggu sore.
Menurut Hasto, festival ini membuktikan bahwa Yogya tidak pernah kehabisan cerita. Banyak budaya dan potensi kesenian termasuk grup-grup bergada yang di setiap kecamatan maupun desa.
Meskipun mereka bregada imitasi atau tiruan dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Puro Pakualaman, namun dalam setiap prosesi kebudayaan, bregada tersebut mempunyai peran yang sangat penting.
"Keberadaan bregada di tiap kecamatan bahkan desa secara langsung memiliki peran mengawal kebudayaan. Bregada inilah salah satu bentuk konkret keistimewaan Yogyakarta," tegas Hasto.
Hasto mengungkapkan, Festival Bregada Rakyat 2014 merupakan yang pertama. Dia berharap kegiatan ini bisa memotivasi setiap grup agar terus bisa melestarikan keberadaan bregada sebagai salah satu warisan budaya. Festival ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap grup bregada.
"Selain melestarikan, festival ini juga sebagai magnet bagi wisatawan. Rencananya acara ini akan digelar rutin," ucap Hasto.
Dalam festival ini, setiap grup dinilai berdasarkan kostum, kreativitas aksesori, komposisi musik pengiri, dan keseraian cara berjalan.
Juri-jurinya adalah GBPH Yudaningrat dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KPH Pakualaman dari Pura Pakualaman dan Moh Verga Prabowo Agus.
"Total uang pembinaan sebesar Rp 16,5 juta berikut trofi dari Sri Sultan Hamengkubuwono X, Sri Paduka Pakualam IX , Komandan Korem 072 Pamungkas Brigjen TNI MS Fadilah dan Walikota Yogya Haryadi Suyuti," pungkas Hasto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.