Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Ahok: Saya Tidak Pernah Terima Uang Itu

Kompas.com - 17/01/2014, 11:31 WIB
BELITUNG, KOMPAS.com — Bupati Belitung Timur Basuri T Purnama yang tak lain adik kandung Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tidak menerima uang dari pihak PT Mulya Artha Jaya (MAJ).

Sebelumnya PT Mulya Artha Jaya telah melaporkan Basuri atas dugaan penipuan terkait perpanjangan IUP timah yang ditangani Polda Bangka Belitung.

Penegasan Basuri ini terkait pemberitaan media lokal, yang menyebutkan dia menerima uang dari PT MAY untuk program umrah bagi pemuka agama dan masyarakat, serta uang untuk Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Beltim.

"Jadi tidak pernah saya akui menerima uang seperti yang diberitakan itu. Jadi ini berita tidak betul, silahkan dari versi yang lain. Tapi kalau versi dari saya tidak ada terima uang. Kalau ditulis seperti Basuri terima uang Rp 400 juta, itu merusak nama baik saya, dalam pemeriksaan polisi pun saya tidak pernah mengakui terima uang itu," tegas Basuri dalam jumpa pers, di ruang rapat Kantor Bupati, Kamis (16/1/2014) sore kemarin.

Basuri menjelaskan, bantuan umrah Rp 250 juta dan bantuan untuk kegiatan lanjutan PKK uang dari dinas pertambangan Rp 20 juta tidak melalui dirinya. Uang biaya umrah dikirim langsung ke dalam rekanan travel lokal yang memberangkatkan jemaah umrah. Sementara itu, uang untuk kegiatan PKK dari dinas pertambangan diterima pengurus PKK dengan bukti kuitansi.

Saat pemberangkatan jemaah umrah ini, semua perusahaan yang telah membantu diundang untuk menyaksiksan. Perusahaan yang membantu dituliskan di spanduk supaya jelas.

Basuri pun mengaku tidak menjanjikan, bila sudah memberikan bantuan umrah maka izin diterbitkan. Bila pihak perusahaan dengan memberi bantuan umrah saat itu menganggap izin tetap dapat terbitkan, Basuri bersedia mengembalikan uang bantuan umrah dan bantuan untuk PKK.

Dalam penanganan proses hukum, Basuri menyerahkan sepenuhya ke kepolisian Polda Babel. Sebagai warga negera yang taat hukum, ia tetap menghormati proses hukum.

"Kita masih menunggu perkembangannya, saya percaya polda dalam menyelesaikan ini dengan sangat transparan, karena ini sangat penting, saya yakin bapak-bapak di polda bekerja sesuai konstitusi dan berdasarkan bukti," ujar Basuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com