Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma: KBS Bukan Kebun Binatang Terkejam di Dunia

Kompas.com - 11/01/2014, 09:01 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membantah keras pemberitaan portal berita berbasis di Inggris, yang menyebut Kebun Binatang Surabaya (KBS) sebagai kebun binatang terkejam di dunia.

Kata Risma, foto yang diunggah Daily Mail adalah stok foto lama sebelum KBS ditangani Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kota Surabaya. Pihaknya mengaku sudah mengirim surat bantahan kepada redaksi Daily Mail dan menegaskan bahwa pengelolaan KBS saat ini sudah jauh lebih baik.

"Kami sudah kirim surat bantahan kepada portal yang bersangkutan bahwa yang diunggahnya itu foto-foto lama, saat ini sudah tidak ada yang seperti itu," kata Risma, Sabtu (11/1/2014).

Pengelolaan KBS saat ini lebih mengedepankan kesejahteraan hewan dari sisi kebersihan lingkungan kandang hingga pola makan satwa.

"Saya sangat sayangkan isu-isu miring soal KBS kembali datang, saat kami tengah melakukan perbaikan menyeluruh pada pengelolaan KBS," terangnya.

Beberapa waktu lalu, pemberitaan negatif tentang KBS kembali beredar. Berita utama di Daily News membeberkan hasil penelusuran seorang pria asal Sydney, Australia, Richard Shears, tentang KBS, yang disebut sebagai "kebun binatang terkejam" di dunia.

Dia menilai KBS tidak lebih dari penjara binatang yang sangat mengerikan. Dalam penelusuran Shears, didapati gajah-gajah muda dirantai di tiga kakinya sehingga mereka tidak bisa bergerak ke depan dan belakang. Setiap hari, para gajah itu dirantai. Rantai baru dibuka jika kebun binatang itu ditutup.

Ratusan burung pelikan yang dijejalkan dalam satu kandang, serta sejumlah satwa yang kurus kering karena kelaparan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com