Sekretaris Kota Surabaya, Hendro Gunawan, mengatakan pengadaan CCTV tersebut penting untuk pengawasan satwa, menyusul adanya kasus-kasus kematian satwa di KBS secara tidak wajar.
"Saat ini, Pemkot tengah menerjunkan tim untuk menghitung titik mana saja yang perlu untuk dipasang CCTV, agar kontrol terhadap satwa bisa lebih maksimal," katanya, Rabu (8/1/2014).
Kata dia, pengawasan terhadap perilaku satwa tidak mungkin dilakukan hanya oleh penjaga kandang yang jumlahnya terbatas. Pengawasan ekstra, hanya dilakukan terhadap satwa selama 24 jam penuh jika satwa tersebut sedang sakit atau akan melahirkan.
"Jika menggunakan CCTV, perilaku satwa dapat dipantau setiap saat, meskipun tidak sedang sakit atau melahirkan," tambahnya.
Pemkot Surabaya merespons serius terhadap kematian singa jantan koleksi KBS yang ditemukan Selasa (7/1/2014) pagi. Selain akan memasang CCTV, Pemkot juga meminta Polrestabes Surabaya untuk mengungkap penyebab kematian satwa asal Afrika itu, karena Pemkot Surabaya menilai kematian singa berusia 1,5 tahun yang dinamai Micheal itu tidak wajar.
Micheal mati karena bagian lehernya terjerat tali sling pintu kandangnya sendiri. Dia ditemukan dalam posisi ekstrem, yakni menggantung dengan posisi kepala di bagian atas layaknya posisi orang yang mati bunuh diri.
Sementara sling berbahan timah itu memutar menjerat lehernya. Atas kematian Micheal, koleksi Singa KBS kini tinggal lima ekor. Empat ekor di antaranya betina, dan seekor lagi jantan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.