Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

500 Dokter di Malang Demo, Ratusan Pasien Kecewa

Kompas.com - 27/11/2013, 12:52 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 500 dokter bedah menggelar demo di depan Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur, sebagai bentuk dukungan terhadap dokter Dewa Ayu, dokter Hendry Simanjuntak, dan dokter Hendry Siagian.

Kasus yang menimpa ketiga dokter di Manado, Sulawesi Utara, tersebut, dinilai sebagai yurisprudensi buruk bagi dunia kedokteran di Indonesia kedepan. "Semoga kasus tersebut tidak lagi menimpa para dokter. Aksi kita ini sebagai bentuk aksi solidaritas mendukung korban," kata koordinator aksi dokter Muchammad S Niam, kepada wartawan, ditemui disela aksi, Rabu (27/11/2013).

Akibat aksi tersebut ratusan pasien mengaku kecewa karena para dokter meninggalkan kewajibannya melayani pasien yang ada di beberapa rumah sakit di Malang Raya. Salah satunya kekecewaan itu diakui salah satu pasien di RSSA Malang.

Menurut Rifki (42), salah seorang keluarga pasien di RSSA Malang, dia resah melihat kondisi rumah sakit. "Jelas keluarga pasien sangat resah. Karena ini urusan nyawa orang. Kalau sebentar gak apa-apa. Aksinya ini lebih dari dua jam," katanya kepada Kompas.com, ditemui diruang tunggu unit gawat darurat (UGD) RSSA Malang.

Rifki berharap, para dokter tidak lama-lama dalam melakukan aksi solidaritas dan diharapkan kembali ke rumah sakit tempat dokter bekerja. "Kalau ada pasien baru yang kritis dan tidak ada dokter jaga harus bagaimana? Siapa yang bertanggung jawab?" katanya.

Hal yang sama juga dikeluhkan David (35) keluarga pasien lain. Ia juga berharap agar para dokter yang turun ke jalan ini segera kembali ke tempat kerjanya. "Ini sangat berisiko, kalau lima sampai sepuluh menit kami maklumi, kalau berjam-jam sangat mengkhawatirkan," keluhnya.

Menanggapi keluhan dan protes keluarga pasien itu, koordinator aksi, dokter Muchammad S Niam menegaskan bahwa pasien tidak akan telantar dengan aksi demo dokter tersebut. "Karena aksinya kali ini sudah mendapat restu dari Direktur RSSA. Kalau kuantitas memang kurang, tapi kualitas pelayanan tetap sama," katanya.

Niam mengaku, bahwa untuk dokter praktek swasta pada Rabu (27/11/2013), memang sepakat meliburkan diri. "Namun untuk dokter jaga tetap ada beberapa yang ditempatkan di pos penjagaan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com