Kesurupan kali ini terjadi saat siswa sedang mengikuti kegiatan belajar di kelas masing-masing, sekitar pukul 10.30 WIB. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara belasan siswa kelas VIII dan kelas IX yang berteriak histeris.
"Siswa yang kesurupan tadi mayoritas juga kesurupan kemarin, ada 15 orang siswa," kata Ahmad Sudjati, kepala sekolah setempat.
Entah kebetulan atau tidak, menurut Sudjati, sebagian besar siswa yang kesurupan merupakan pegiat kesenian tradisional, seperti jatilan, dayakan, dan topeng ireng, baik di kampung tempat tinggalnya maupun di sekolah. "Rata-rata mereka pemain kesenian tradisional yang biasa njathil," ujarnya.
Ia mengaku sudah melakukan upaya penyembuhan secara islami dengan doa-doa yang dianjurkan. Bahkan, pihak sekolah juga telah menggelar pengajian dengan menghadirkan seorang kiai. Rencananya, pengajian akan digelar hingga beberapa hari kemudian sampai kondisi kembali normal.
"Mungkin doa bersama akan dilakukan hingga beberapa hari ke depan," katanya.
Selain itu, untuk menghindari korban lebih banyak, pihak sekolah pun lantas meliburkan para siswa yang kesurupan hingga Sabtu mendatang. Sementara siswa lain tetap masuk sekolah seperti biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.