Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Sinabung Meningkat, Pengungsi Butuh Perhatian

Kompas.com - 04/11/2013, 20:50 WIB

KARO, KOMPAS.com - Aktivitas vulkanik dan kegempaan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menunjukkan peningkatan pasca-penetapan status ”Siaga” Gunung Sinabung Minggu (3/11/2013) pagi.

Posko Pengamatan Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Senin (4/11/2013), melaporkan, pada pukul 06.00 hingga 12.00 terjadi 14 kali gempa vulkanik dalam, sementara pada pukul 00.00 hingga 06.00 hanya empat kali vulkanik dalam.

Sebelumnya pada hari Minggu pukul 18.00 hingga 24.00 terjadi 11 kali gempa vulkanik dalam. Ini menunjukkan adanya peningkatan kegiatan vulkanik.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi M Hendrasto dalam surat perkembangan Gunung Sinabung kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan, erupsi masih berpotensi terjadi.

Abu letusan dapat mengganggu kesehatan dan merusak tanamam terdampak. Jatuhan material erupsi yang mengikuti lereng dan jarak luncuran jatuhan cenderung meningkat dan berpotensi melanda permukiman di Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Bekerah, dan Desa Simacem.

Selain itu, potensi banjir lahar dimungkinkan terjadi karena curah hujan tinggi dan adanya timbunan material atau abu letusan. Banjir lahar dimungkinkan terjadi di Desa Sukameriah dan Desa Bekerah. Sementara potensi longsor di lereng utara Gunung Sinabung (Lau Kawar) masih tinggi karena ada lubang fomarola baru. Potensi longsor mengancam Desa Kuto Gugung dan Desa Sigarang-garang.

Aktivitas Gunung Sinabung berdasarkan pantuan visual dan instrumental masih fluktuatif. Warga empat desa, Sukameriah, Bekerah, Simacem, dan Mardinding, diminta diungsikan. Pemerintah juga diminta mewaspadai ancaman banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung. ”Kami minta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan Pemkab Karo,” tutur Hendrasto.

Pada Senin pagi hingga siang ini, puncak Gunung Sinabung tampak tertutup awan. Pada pukul 06.00 hingga 12.00 terjadi juga 13 kali embusan dan 4 kali gempa frekuensi rendah.

Sementara itu, ratusan pengungsi Gunung Sinabung masih membutuhkan perhatian pemerintah. Ratusan pengungsi dari Desa Simacem dan Desa Bekerah yang ditampung di Jambur Desa Naman, Kecamatan Naman Teran, tampak seperti anak kehilangan induknya. Meskipun bantuan logistik sudah ada, tak terlihat petugas yang menjaga mereka.

Sekretaris Desa Bekerah Tani Sitepu (44) mengatakan, sampai Senin pukul 13.00 belum ada penetapan tanggap darurat dari Pemkab Karo sehingga belum ada petugas yang membantu pengungsi. Para pengungsi memasak sendiri kebutuhan makan.

”Kami gilir gantian hari ini dari Desa Simacem, besok dari Bekerah. Mungkin setelah nanti ada penentapan dari Pemkab, ada petugas yang membantu kami,” tutur Sitepu.

Para pengungsi membutuhkan selimut, baju ganti, peralatan mandi, baju anak-anak, serta hiburan. Anak-anak membutuhkan kegiatan edukatif dan yang bersifat menghibur. (Aufrida Wismi Warastri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com