Selain ketiga CPNS itu, polisi juga menjaring 20 pasangan mesum di sejumlah wisma melati di tempat berbeda. Mereka yang terjaring razia kemudian digelandang ke Markas Polres KPPP Pelabuhan untuk didata dan dibina.
"Tiga CPNS yang kami jaring masih bujangan dan dua di antaranya adalah wanita. Mereka ada yang berasal dari luar Makassar," ungkap Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres KPPP Pelabuhan Komisaris Polisi (Kompol) Andi Jangan Lolo.
Setelah didata dan dibina, lanjut Andi Jangan Lolo, ketiga CPNS tersebut dilepaskan subuh hari sekitar pukul 05.00 Wita. Demikian pula dengan pasangan mesum lainnya ikut dilepaskan.
"Kami pulangkan mereka setelah diberikan pembinaan dan nasihat. Kita panggil orangtua atau keluarga mereka sebelum dipulangkan sekitar jam 5 pagi. Mereka cepat dipulangkan karena katanya ingin mengikuti tes. Tapi, saya tidak tahu apakah dia ikut tes atau tidak," tambahnya.
Selain menjaring pasangan yang bukan suami istri, dalam giat cipta kondisi dengan sasaran wisma dan tenda biru sepanjang Jalan Nusantara, petugas juga menyita puluhan botol minuman keras yang dijual tanpa memiliki surat izin.
"Giat ini kami lakukan dengan membagi tiga pasukan, ada yang di wisma dan ada di tenda-tenda biru," jelasnya.
Di tempat berbeda, Front Pembela Islam (FPI) menyerahkan puluhan botol minuman keras ke Markas Kepolisian Sekta (Polsek) Wajo. Puluhan botol minuman keras ini disita dari dua toko berbeda, yakni Toko Edi milik H Arsyad di Jalan Tarakan Nomor 87, Kecamatan Wajo, dan sebuah toko di depan Toko Edi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.