Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes CPNS Molor, Peserta Teriak-teriak di Kantor BKDD

Kompas.com - 03/11/2013, 13:07 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com — Sebagian peserta tes CPNS pulang ke rumah setelah mendengar adanya penundaan tes hingga pukul 13.15. Namun, beberapa peserta tes CPNS yang mengaku berasal dari Lumbis dan Sembakung menuju kantor BKDD melakukan protes dengan berteriak. Mereka berteriak menyesalkan penundaan tes CPNS.

"Yang di SMA 1 sudah mulai, yang di bawah belum dimulai. Ini kan sudah tidak sinkron. Kami anggap tes ini ada kecurangan. Kalau hari ini dilaksanakan, ya dilaksanakan. Kayak di Malinau. Ini kegagalan pemerintah," protes beberapa peserta tes yang mengaku dari Lumbis dan sembakung, Minggu (3/11/2013).

Mendengar keributan di luar kantor BKDD, Wakil Bupati Nunukan Asmah Gani yang berada di dalam kantor BKDD keluar menemui peserta yang melakukan protes. Dia pun menjelaskan bahwa yang sudah mulai tes adalah K2, atau peserta tenaga honorer yang akan menjadi pegawai negeri sipil. 

"Yang mulai itu K2, yang umum belum mulai. Ini soalnya kurang 700 soal. Kami sekarang itu fotokopi. Yang jadi saksi fotokopi itu Kapolres dan Dandim, nanti kalau kami yang fotokopi, nanti kalian curiga. Apa kalian tidak percaya sama Kapolres? Saat ini, Dandim yang jaga di sana. Orang kami hanya menunggu di luar," ujar Asmah Gani menenangkan peserta.

Peserta tes yang kadung kecewa mengancam tidak akan mengikuti tes karena menganggap soal sudah bocor. "Otomatis itu soal bocor. Kita lebih baik enggak usah ikut tes. Tidak on time, tidak tepat waktu. Ini kesalahan dari pemerintah sini. Lebih baik putra dari Lumbis Sembakung tidak usah ikut tes," teriak mereka.

Sekretaris Daerah Nunukan Tomy Harun yang juga berada di kantor BKDD Nunukan memantau jalannya pelaksanaan tes akhirnya memberikan penjelasan kepada peserta tes yang melakukan protes terhadap penundaan pelaksanaan tes CPNS di Kabupaten Nunukan.

"Saya baru dari sana. Sekarang kita bawa ke sini. Kita memang terima soal itu tudak cukup. Kami baru tahu juga saat itu. Kami telepon ke provinsi ke pusat, bagaimana kita untuk mengamankan ini. Akhirnya diizinkan untuk memfotokopi soal. Tapi memfotokopi kan memakan waktu. Kita semua tidak menghendaki. Kalau kami dikasih tahu boleh buka dulu soal duluan kami sudah siapkan, tapi prosedurnya memang begitu. Jadi tolong ya!" ujar Tomy Harun.

Peserta tes CPNS yang mengaku dari Lumbis dan Sembakung yang kecewa terhadap penundaan pelaksanaan tes akhirnya bubar setelah mendengar penjelasan Tomy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com