Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Marapi Semburkan Debu Vulkanik

Kompas.com - 04/10/2013, 11:51 WIB
BUKITTINGGI, KOMPAS.com - Gunung Marapi yang berada di antara Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kembali menyemburkan abu vulkanik.

Semburan abu berwarna kelabu tebal tersebut terjadi pada Jumat (4/10/2013), sekitar pukul 10.45 WIB dengan ketinggian mencapai 500 meter dari puncak kawah.

Abu vulkanik dari gunung yang memiliki tinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl), itu berlangsung lama dan ditiup angin mengarah ke barat. Abu vulkanik itu diperkirakan jatuh sekitar puncak lereng gunung.

Yasrul, warga Tarok Dipo, Kota Bukittinggi menyebutkan, sudah sering melihat menyeburkan abu vulkanik. "Semburan abu vulkanik sangat jelas terlihat dengan tekanan cukup kuat," ungkapnya.

Gunung Marapi mulai mengalami peningkatan aktivitas pada tanggal 3 Agustus 2011. Gunung api hampir tiap hari mengeluarkan asap putih dan abu vulkanik.

Salah satu gunung aktif di Sumbar pada tanggal 3 Agustus 2011 sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter, dan menjangkau sejumlah daerah di Sumbar, seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman, dan Padangpanjang.

Gunung Marapi terakhir kali meletus pada tahun 2005. Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun dari luar Sumatera Barat.

Setiap pergantian tahun baru, gunung selalu ramai oleh pendaki. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai, jalur pendakian dimulai dari Kotobaru, Tanahdatar. Budi Suyanto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com