Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan, Kuburan Pilot Asing Pembawa Pahlawan Adisutjipto

Kompas.com - 26/09/2013, 18:27 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sepetak makam di salah satu sudut kompleks Tempat Pemakaman Umum  Sasanalaya, Jalan Ireda 4, Yogyakarta, diduga merupakan lokasi penguburan pejuang asing, yaitu Alexander Noel Constantine dan Roy Hazlehurst. Keduanya merupakan pilot dan ko-pilot pesawat Dakota VT-CLA yang ditumpangi tiga pahlawan nasional, yakni Komodor Muda Udara (Kolonel) Adisutjipto, Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Lettu) Adisumarmo.

Pesawat itu jatuh ditembak Belanda saat hendak mengirim obat-obatan ke Yogyakarta pada 29 Juli 1947. Pesawat itu terbang dari Singapura membawa pasokan obat-obatan bantuan Palang Merah Malaya, dan ditembak jatuh oleh dua pesawat Kitty Hawk milik Belanda saat hendak mendarat.

Constantine sempat mencoba mendarat darurat, tetapi gagal dan jatuh di sekitar Dusun Ngoto, Bantul, Yogyakarta. Adapun seorang penumpang yang berhasil selamat adalah Abdul Gani Handonotjokro.

Constantine asal Australia beserta istrinya dan Hazlehurst asal Inggris juga menjadi korban tewas. Namun, selama berpuluh-puluh tahun sejak peristiwa itu, kedua pejuang asing yang membantu Indonesia mengirim obat-obatan tersebut tidak ditemukan jejak pemakamannya.

Dikabarkan, kedutaan besar (kedubes) negara asalnya lama mencari, tetapi tidak menemukannya. Demikian juga ahli waris Constantine mencari sampai ke Indonesia. Berawal dari pencarian itulah, belum lama ini juru kunci makam Sasanalaya, Sumadi (61), menemukan sepetak makam yang diduga merupakan lokasi penguburan Alexander Noel Constantine serta istrinya dan Roy Hazlehurst.

Belum ada pihak yang dapat memastikan kebenaran temuan makam tersebut. Namun, berdasarkan beberapa petunjuk dokumentasi foto pemakaman dan catatan buku administrasi lawas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasanalaya Jalan Ireda, sepetak makam itu diduga lokasi liang kubur ketiga pejuang asing tersebut.

Sumadi ketika ditemui Tribun Jogja pada dua hari terakhir pun menyempatkan waktu berbagi cerita mengenai penemuannya itu. Sumadi merupakan juru kunci makam yang bertugas sejak 2002. Setahun pertama, pria berbadan tinggi tersebut kerap menghabiskan waktunya di kompleks makam.

Pada 2003, dia mendapat kabar dari seorang mantan juru kunci makam, Giyono, bahwa Kedubes Australia mencari makam pahlawannya, yakni Constantine dan istrinya.

Informasi pencarian itu sampai ke Pemerintah Kota Yogyakarta, tetapi belum membuahkan hasil. Tak lama, pihak kedubes kembali melanjutkan pencarian ke Monumen Perjuangan TNI AU di Jatiarang, Tamanan, Banguntapan, Bantul DIY (wilayah Ngoto). Di monumen tempat pemakaman pahlawan Adisutjipto itu, pihak kedubes mendapat informasi berdasarkan catatan dan dokumentasi.

"Dari pihak monumen, kami juga mendapat beberapa pertanyaan keberadaan buku tua daftar pemakaman. Saya mencarinya dan baru menemukannya di lemari paling bawah pada 2003," ujar Sumadi, Rabu (25/9/2013).
Sumadi membuka-buka buku tersebut sampai kelelahan. Namun, dia akhirnya menemukan nama penjuang asing Constantine beserta istrinya (Ny Constantine) dan Roy Hazlehurst dalam buku berumur puluhan tahun itu. Artinya, dugaan bahwa ketiganya dimakamkan di TPU tersebut semakin kuat.

Permasalahannya, dia saat itu tidak dapat menemukan lokasi tepat penguburannya. Titik terang muncul ketika tahun 2005 pihak Kedubes Australia mengirimkan perwakilannya menemui Sumadi. Menurut dia, pihak kedubes saat itu datang membawa buku berisi dokumen foto pemakaman ketiga pejuang itu.

"Berdasarkan foto itu jelas lokasinya di sini. Suasananya ada kerumunan pelayat menghadap ke utara, peti mati di sisi barat, dan kereta pembawa jenazah di timur. Saat itu dinding kantor jaga ini masih rendah, belum ada jendela," ujar Sumadi di ruang kantor jaga TPU tersebut.

Beberapa hari kemudian, Sumadi melaporkan perkiraan lokasi kuburan itu ke Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta. Kabar temuan itu juga direspons pihak TNI AU.

Berdasarkan dokumen dan catatan buku usang daftar pemakaman, Sumadi mencoba memetakannya. Buku tua bersampul coklat sederhana itu berisi tulisan tangan miring nan rapi, mencatat nama para penghuni makam sejak zaman dahulu.

Nama Alexander Noel Constantine, istrinya, serta Roy Hazlehurst tercatat sebagai penghuni Blok QQ 1/2. Dia pun mengurutkan berdasarkan catatan itu dipadukan dengan foto dokumentasi pemakaman yang dibawa Kedubes Australia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com