Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Yogya Kecam Perusakan Makam Cucu HB VI

Kompas.com - 18/09/2013, 17:32 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan warga bersama beberapa elemen organisasi di Yogyakarta, hari ini, Rabu (18/9/2013) menggelar aksi di depan makam Kiai Ageng Prawiropurbo di Jalan Kusumanegara tepatnya Desa Tahunan, Kecamatan Umbulharjo.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB ini dilakukan sebagai bentuk kecaman terhadap sekelompok orang yang telah merusak beberapa barang dan cungkup di dalam kompleks makam cucu Sri Sultan Hamengkubuwono VI ini.

Beberapa elemen yang ikut dalam aksi antara lain Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Sekber Keistimewaan, Paguyuban Kawulo Ngayogyokarto Hadiningrat, Banser, GP Ansor, Jemaah Pesantren DIY, dan komunitas pondok pesantren DIY.

Ketua GP Ansor Kota Yogyakarta Ambar Anto mengatakan, perusakan makam pada Senin malam yang dilakukan oleh puluhan orang bercadar merupakan tindakan melawan hukum dan mencederai rasa sosial warga Yogyakarta.

"Dalam pemahaman umum, keberadaan sebuah makam leluhur, apalagi yang sewaktu hidup memiliki kedudukan sosial yang tinggi, tentunya akan dihormati. Tidak hanya ahli waris, namun juga masyarakat luas yang memiliki ikatan emosional," katanya.

Ia menjelaskan, ziarah kubur, tirakat, ngalap berkah, atau apa pun istilahnya memang bukan ajaran atau perintah agama. Kegiatan semacam itu adalah tradisi masyarakat Jawa yang sudah ada selama berabad-abad.

"Budaya itu sudah ada sejak zaman Hindu, Buddha, Majapahit, era Mataram, hingga saat ini," tegasnya.

Menurutnya, setiap orang yang datang ke Yogya tidak perlu menjadi orang Jawa, tetapi mereka tetap harus mempunyai sikap menghargai dan menghormati tradisi budaya yang ada.

"Silakan pergi dari Yogya, jika tidak bisa menghargai budayanya dan menjaga pluralisme yang ada," tandasnya.

Sementara itu, ketua Paguyuban Kawulo Ngayogyokarto Hadiningrat, Agung Hariatmoko, menegaskan bahwa makam leluhur seperti Pasarean Karang Kabolotan sangat dihormati oleh masyarakat Yogyakarta. Apalagi Kiai Ageng Prawiropurbo adalah sosok yang sangat melegenda di masyarakat. Tindakan merusak yang terjadi kemarin sudah menyakiti hati masyarakat Yogya.

"Kami berharap polisi segera menemukan pelakunya dan memproses secara hukum," tandas Agung.

Seperti diberitakan sebelumnya, makam Kiai Ageng Prawiropurbo yang merupakan cucu Sri Sultan Hamungkubuwono VI di Jalan Kusumanegara tepatnya Desa Tahunan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Senin (16/9/2013) sekitar pukul 22.30 WIB, dirusak oleh sekelompok orang. Meski tak mengalami kerusakan parah, tetapi barang-barang di dalam makam yang dibangun sejak 1933 pecah dirusak pelaku. Selain itu, beberapa cungkup (kepala nisan) juga terlihat jatuh tergeletak di lantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com