Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rebutan Warisan Kakak Beradik Masuk Rumah Sakit

Kompas.com - 16/09/2013, 14:30 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Pasman (55), warga Kemiri Sumberagung, Weleri, Kendal, Jawa Tengah, berada dalam kondisi kritis, akibat luka sabetan celurit dan pukulan kayu. Sebelumnya, Pasman terlibat perkelahian dengan adik iparnya sendiri, Suryadi (30), Senin dinihari.

Awalnya, Pasman bersama anaknya, Ahmad Topa (25), merusak rumah dan menganiaya Ahmad Azi (35), kakak Suryadi. Sempat terjadi perkelahian antara Pasman dan Topa, melawan Suryadi dan Azi.

Pasman mengalami luka parah, sementara Suryadi mengalami luka pukulan di kepala. Selain itu, Azi mengalami luka bacokan di bagian punggung dan tangan.

Menurut Suryadi, dinihari tadi rumahnya digedo oleh Pasman dan Topa. Lalu, Pasman yang membawa celurit, memecah kaca rumah. Karena takut, Ruwati (70), orangtua Suryadi, berteriak, "maling".

Teriakannya didengar oleh anaknya, Azi, yang tinggal di seberang rumah Ruwati. Saat Azi keluar dari rumahnya dan mencoba bertanya, Pasman langsung menyabetkan celuritnya dan menganiaya Azi.

Mendengar keributan itu, Suryadi yang tinggal bersama ibunya, langsung keluar. “Saya terbangun dari tidur saat ada keributan. Lalu saya mengambil kayu yang digunakan untuk mengganjal pintu. Saya mendekati tempat keributan, dan saya melihat kakak saya dianiaya. Kemudian, kepala Pasman saya pukul,” kata Suryadi, saat dijumpai di RSI Islam Weleri.

Sementara itu, Ruwiyati menjelaskan, Pasman adalah menantu yang mempersunting anak putrinya bernama Sugiarti (40), dan mempunyai anak bernama Ahmad Topa.

Demi mencukupi kebutuhan keluarga, Sugiarti, kemudian menjadi TKW di Malaysia. Namun selama menjadi TKW, Pasman malah menjual rumah yang dibelikan oleh Ruwiyati. “Sudah dua kali Sugiarti dan Pasman saya beri rumah. Tapi dua kali itu pula, rumah tersebut dijual oleh Pasman, saat Sugiarti bekerja di Malaysia,” kata Ruwiyati.

Ruwiyati mengaku, Sugiarti baru saja pulang dari Malaysia dan tinggal di rumahnya. Lalu Sugiarti menghubungi Topan yang bekerja di Jakarta dan menyuruh anaknya itu pulang. “Saya tidak tahu, kenapa malam-malam mereka datang dan meminta warisan tanah sambil marah-marah. Saya takut dan teriak maling,” tambah Ruwiyati.

Kapolsek weleri, AKP. Haryo Deco Dewo menegaskan, kasus perkelahian antar keluarga yang didasari kasus perebutan warisan ini telah ditangani. Tiga pelaku, masing-masing Pasman, Suryadi dan Mohamad Aziz, berada di RSI Weleri untuk menjalani perawatan, sedang Ahmad Topa, diamankan di kantor polisi.

“Pasman mengalami luka parah akibat bacokan senjata tajam dan pukulan benda keras. Kemungkinan, korban akan dirujuk di rumah sakit yang ada di Semarang,”  kata Haryo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com