Api meluluhlantakkan sedikitnya empat ruang belajar. Peristiwa ini terjadi beberapa jam setelah proses belajar mengajar di sekolah itu usai. Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut, namun diduga, kebakaran terjadi karena adanya korsleting listrik.
Salah satu saksi mata kepada Kompas.com Sabtu malam mengatakan mereka melihat api membakar gedung sekolah dari ruang kelas 5A, sekira pukul 15.00 WIT, api lalu membesar dan menjalar dengan cepat ke sejumlah ruangan lain. Beruntung warga segera bergegas memadamkan api.
"Api berasal dari ruang kelas 5A, selanjutnya menjalar ke ruang lainnya. Saya dan warga lainnya lalu ikut memadamkan api dengan cara seadanya," kata Wawan
Kepala Sekolah, SD 91, K Mumin mengatakan, tidak mengetahui pasti penyebab kebakaran, karena saat terbakar sekolah dalam posisi kosong. Dia pun mengungkapkan tiga mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian setelah hampir satu jam api membakar sekolah tersebut.
"Kita belum tahu penyebab kebakaran ini, namun kalau soal kerugian lebih dari Rp 100 juta," ungkapnya.
Kepala Komite Sekolah, Ibrahim Seknun, meminta polisi dapat mengusut peristiwa tersebut. "Saya minta polisi dapat mengusut kasus ini, karena kami menduga kebakaran yang terjadi sengaja dilakukan orang tidak bertanggung jawab," cetusnya.
Kapolsek Baguala, AKP Sarah Lesil yang dikonfirmasi wartawan terkait peristiwa tersebut belum bersedia memberikan keterangan. "Nanti saya telepon balik saja," kata Sarah.