Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeroyok, Seorang "Debt Collector" Tewas di Depan Ibunya

Kompas.com - 05/09/2013, 15:31 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com
 — Seorang pemuda yang bekerja sebagai debt collector, Sudarmanto (29), tewas setelah dikeroyok puluhan orang bersenjata tajam. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (5/9/2013) dini hari. Ironinya, Sudarmanto tewas di depan ibunya, Sulastri (60). Korban sempat dilarikan ke RSI Sultan Agung Semarang, tetapi nyawanya tidak tertolong.

Berdasarkan informasi, peristiwa itu terjadi persis di depan rumah korban di Jalan Genuksari, Genuk, Semarang. Ketika itu korban tengah duduk-duduk di depan rumah bersama kakaknya, Tris Nugroho (39). Mereka kemudian didatangi sejumlah pria dengan mengendarai mobil dan beberapa sepeda motor. Kakak korban juga mengalami sejumlah luka bacok di bagian punggung, tetapi masih selamat dan saat ini masih dalam perawatan medis.

Menurut kakak ipar korban, Arif (32), korban bersama Tris mengobrol di depan rumah sejak pukul 23.00. Beberapa saat kemudian, keduanya didatangi sejumlah orang. "Naik mobil dan ada yang naik sepeda motor. Enam motor, semuanya berboncengan, berhenti di belakang mobil," katanya.

Orang-orang itu, ungkapnya, menenteng senjata tajam dan langsung menyerang korban. Ia yang berada di dalam rumah mengaku tidak berdaya karena terlalu banyak orang yang menyerang meski sempat keluar untuk melerai.

"Ada yang pakai samurai, balok kayu, dan paving (block), pokoknya yang nyerang itu banyak. Saya sempat keluar tapi yang terus diserang adik ipar saya," ujarnya.

Ibu korban, ungkapnya, juga berusaha melindungi anaknya. Namun, serangan bertubi-tubi terus dilakukan hingga akhirnya korban terkapar di depan ibunya. Awalnya ibu korban tidak mengetahui peristiwa itu karena tengah berada di belakang rumah. Korban kemudian berlari ke belakang untuk mencari perlindungan. Ketika itulah delapan dari puluhan pelaku mengikuti dan terus menyerang Sudarmanto hingga akhirnya tewas.

Usaha ibu korban untuk menolong anaknya terus dihalangi. Korban terus saja diserang hingga akhirnya terjatuh akibat luka bacok di sekujur tubuh. Ibu korban hanya bisa terus menangis saat melihat putranya dihujani senjata tajam. Setelah korban tidak berdaya, para pelaku itu kemudian pergi.

"Ibu sempat mendekap adik saya. Namun, pelaku terus menyerang, bahkan ibu juga didorong hingga jatuh," tuturnya.

Kasus tersebut masih ditangani pihak kepolisian. Hingga saat ini keluarga juga belum mengetahui motif penyerangan tersebut. Namun, menurut keterangan keluarga, salah satu pelaku sempat menemui korban di rumah, satu hari sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com