Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pemerkosa Anak Tiri Menghilang dari Rumah

Kompas.com - 04/09/2013, 09:15 WIB
Kontributor Makassar, Rini Putri

Penulis

GOWA, KOMPAS.com - Daeng Nanggro, terduga pelaku pemerkosaan langsung menghilang dari rumahnya, setelah korban berinisial Ind (15), melaporkan ayah tirinya itu ke kantor polisi, beberapa hari lalu.

Informasi yang disampaikan Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Akbar, Rabu (4/9/2013) di ruang unit Reskrim, pelaku kini sudah berada di Mamuju, Sulawesi Barat. "Katanya sih ke Mamuju, ambil pisang, tetapi sampai saat ini belum tiba di rumahnya. Saya menyuruh anggota polsek yang monitoring dia, begitu pelaku sudah ada pasti saya kabari," katanya.

Dalam kasus dugaan pemerkosaan dan penganiayaan itu, polisi juga belum memanggil saksi. Seperti diberitakan sebelumnya, seorang remaja putri berinisial Ind (15) terpaksa melaporkan kedua orangtuanya ke Polres Gowa, pada Rabu (28/8/2013) siang.

Kepada penyidik di Ruang Sentral Pelayanan Kepolisian, korban yang ditemani warga yang menolongnya mengaku terpaksa lari dari rumahnya di Desa Balang-balang, Kelurahan Bontomanai, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Gowa, Sulsel, karena mendapat siksaan dari mereka.

Ibunya, Nur Daeng Kanang tega menyiksa anak kandungnya sendiri setiap kali korban melaporkan perbuatan bapak tirinya, Daeng Nanggro yang telah memperkosanya.

"Setiap saya melaporkan atas perbuatan bapak tiri, mama malah memukulku, dan mengatakan saya ini mengarang cerita," jelas Ind.

Ditambahkannya lagi, bapak tirinya itu mulai memperkosanya sejak korban masih duduk di bangku kelas 6 SD. Dan terus berlanjut hingga usia korban memasuki 15 tahun.

Dari perbuatan bapak tirinya itu, korban sempat hamil lima bulan. Ironisnya, pengaduan korban malah tidak dipercaya oleh ibu korban itu sendiri, bahkan ibu korban menyampaikan ke warga setempat, jika anaknya itu diperkosa oleh orang lain dan sampai saat ini pelakunya belum diketahui.

Untuk menutup malu atau tongko siri, korban kemudian dinikahkan dengan seorang pemuda pilihan orangtuanya. Namun, setelah korban melahirkan anak pertamanya yang saat ini berusia dua bulan, suami korban kemudian menceraikannya dengan alasan korban telah hamil di luar nikah.

Stres dengan kehidupannya, membuat remaja yang tidak melanjutkan pendidikannya itu nekat meninggalkan rumahnya. "Saya nekat tinggalkan anak di rumah orangtua saya karena sudah tidak tahan atas perlakuan orangtua saya," katanya sedih.

Korban ditolong Daeng Emba, seorang warga yang sedang berjualan di samping Masjid Syekh Yusuf. Daeng menemukan Ind duduk sendiri di tepi trotoar jalan sambil menangis pada Minggu malam.

Bersama suaminya, Daeng Emba pun menghampiri dan membawa korban ke rumahnya. Dari cerita korban ke keluarga Daeng Embalah, kasus itu terkuak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com