Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicurigai Meninggal Tak Wajar, Jasad Ibu Ini Diotopsi

Kompas.com - 23/08/2013, 22:07 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com
— Jenazah Yuliana Opat (35), warga Desa Tubu, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), dibawa oleh pihak keluarga ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu untuk diotopsi. Hal itu dilakukan lantaran pihak keluarga mengendus kejanggalan atas meninggalnya ibu empat anak ini.

Kakak kandung korban, Aloysius Opat, ditemui Kompas.com di ruang jenazah RSUD, Jumat (23/8/2013) mengatakan, sebelumnya, Yuliana sempat dilarikan ke rumah sakit karena terlalu banyak meminum ramuan penyembuhkan penyakit tumor di perut yang diberikan oleh pamannya, Melkior Opat (62).

Ramuan penyembuh penyakit tumor itu diminum sejak 20 Juli 2013 lalu. Setelah minum, kondisi tubuh Yuliana mulai membengkak, termasuk wajahnya hingga akhirnya meninggal dunia di RSUD Kefamenanu pada Rabu (21/8/2013).

"Kami pihak keluarga juga belum mengetahui persis sakit apa yang diderita, semisal tumor atau karena hamil, tetapi sebelumnya kami melihat bapak kecil (paman Yuliana) mengoles sesuatu pada perut korban," ungkap Aloysius.

Di tempat yang sama, keluarga korban yang lain, Gildus Bone, mengatakan, untuk mengetahui penyebab kematian Yuliana, pihaknya bersepakat membawanya ke RSUD Kefamenanu untuk diotopsi. "Keluarga merasa curiga atas kematian ini, maka itu biar diotopsi saja agar penyebab kematiannya bisa diketahui apakah karena racun dari ramuan itu atau karena hamil dan mau menggugurkan kandungan," beber Gildus.

Menurut Gildus, paman Yuliana, Melkior Opat memang sering bertandang ke rumah Yuliana ini, kadang sekadar makan, bahkan sampai beristirahat di sana. Sebab, korban yang sudah menjanda itu tinggal bersama empat anaknya dan rumahnya agak jauh dari tetangga.

"Bapak kecil itu sering melintas untuk melihat ternaknya di padang, kadang harus beristirahat di rumah korban karena jalan cukup jauh," ungkap Gildus.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat puluhan anggota keluarga Yuliana menunggu di depan kamar mayat untuk menunggu hasil otopsi, sedangkan jasad Yuliana sedang menjalani otopsi oleh tim dokter dari RSUD Kefamenanu untuk mengetahui penyebab kematiannya. Rencananya, seusai diotopsi, jasad Yuliana akan dibawa kembali ke Desa Tubu untuk dimakamkan.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Kapolres TTU AKBP I Gede Mega Suparwitha mengatakan, polisi akan mencari tahu penyebab kematian Yuliana melalui hasil otopsi dan juga melalui sejumlah saksi. "Kita masih lakukan penyelidikan dan sejumlah barang bukti telah kita amankan, seperti daun, parang, dan aluk mamat (tas untuk mengisi sirih pinang),” kata Suparwitha singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com