"Kasus keracunan tersebut bermula pada 18 Agustus 2013, diadakan pengajian pamitan haji di salah satu rumah warga. Sekitar pukul 13.00, masyarakat mulai menyantap hidangan tongseng kambing yang disediakan dalam acara pengajian tersebut," kata Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Sleman Endah Sri Widiastuti, Selasa (20/8/2013).
Menurut dia, pada pukul 18.00 sudah ada peserta pengajian yang ikut menyantap tongseng kambing tersebut merasakan sakit dengan gejala mual, panas dingin, diare, muntah, dan pusing.
"Puncak kejadian 19 Agustus 2013 malam penderita keracunan bertambah banyak sekitar 50 orang. Dan hari ini bertambah 75 orang," katanya.
Ia mengatakan, korban yang masih dirawat di rumah sakit saat ini ada tiga orang. Satu orang yang dirawat di RS Bhayangkara adalah anggota kepolisian dan sudah dijamin pengobatannya.
"Dua korban lainnya memiliki Askes dan satu korban lainnya akan diikutkan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kabupaten Sleman untuk pembiayaannya," katanya.
Endah mengatakan, saat ini sampel sisa makanan, feses, dan air sudah diambil pihak berwajib.
"Sementara itu, hingga saat ini pasien sudah tertangani. Dari 200 orang yang menyantap tongseng tersebut, 110 orang keracunan," katanya.
Ia mengatakan, sebanyak 20 orang menjalani rawat jalan di rumah sakit swasta, tiga orang menjalani rawat inap, dan sisanya dirawat jalan di Puskesmas.
"Diharapkan satu hingga dua hari ke depan korban keracunan sudah sembuh," katanya.