Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Mudik di Jabar Didominasi Akibat Kantuk Pengemudi

Kompas.com - 04/08/2013, 17:20 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Hingga H-5 Lebaran, kecelakaan arus lalu lintas di perlintasan di Jawa Barat tercatat ada 12 kasus kecelakaan lalu lintas dengan rincian korban meninggal dunia 1 jiwa, korban luka berat 1 orang, 10 orang luka ringan hingga kerugian materil Rp 7.400.000.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Martinus Sitompul mengatakan lokasi kecelakaan terjadi mulai dari jalur utara (Pantura), jalur selatan (Rancaekek, Nagreg - Gentong), Jalur Tengah (Sadang - Sumedang - Wado) jalur alternatif dan jalur tol.

"Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut mulai dari kendaraan roda dua, roda empat, bus hingga truk - truk besar," kata Martinus saat dihubungi, Minggu, (4/8/2013), sore.

Kecelakaan tersebut, kata Martinus, paling banyak disebabkan karena sopir mengantuk. Sebab kedua karena kelaikan jalan dan ketiga karena kelaikan kendaraan.

"Sebab kecelakaan yang paling dominan, karena sopir mengantuk dan kurang hati - hati," ujar Martinus.

Untuk itu, dia mengimbau kepada pemudik agar berhati-hati dan memperhatikan keselamatan sebelum mudik. "Jaga kesehatan, jangan sampai mengantuk, karena mengantuk merupakan sebab utama terjadinya kecelakaan, kami himbau agar hati - hati saat diperjalanan, patuhi petugas kepolisian," imbaunya.

Saat ini 12 kasus kecelakaan lalu lintas (Laka) selama mudik lebaran 2013 sejak H-5 hingga sekarang ini, ditangan di masing-masing Polres dan Polsek. Di anataranya di Polrestabes Bandung 1 laka, Polres Sukabumi 1 laka, Polres Purwakarta 1 laka, Polres Subang 1 laka, Polres Cimahi 1 laka, Polres Bandung 1 laka, Polres Banjar 3 laka, Polres Cirebon 2 laka dan Polres Indramayu 1 laka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com