Gantung diri pertama terjadi di Kelurahan Ngletih, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Pelaku gantung diri adalah Haryono (36), warga Kelurahan Bawang di kecamatan yang sama. Jenazahnya ditemukan warga dalam posisi menggantung pada sebuah pohon di areal persawahan.
Kondisi jasad pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan itu sudah mulai membusuk sehingga kuat dugaan meninggal lebih dari tiga hari lalu. Hal ini diperkuat dengan keterangan beberapa warga yang menyebut pelaku menitipkan sepedanya sejak empat hari lalu.
“Usai dilakukan olah tempat kejadian perkara, jenazahnya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Iptu Supeni, Kepala Seksi Humas Polsek Pesantren, Rabu (31/7/2013).
Gantung diri kedua terjadi di lingkungan Diopo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Pelakunya adalah Sahid (55), warga setempat. Ia mengakhiri hidupnya dengan menggunakan kain jarit yang ditautkan pada kayu tempat jemuran yang berada di ruang belakang rumahnya sendiri.
Peristiwa itu kali pertama diketahui oleh Sri Rahayu, putri kandungnya. Sri saat itu baru saja pulang menjemput anak-anaknya sekolah di salah satu TK yang ada di desa setempat.
Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara dan pengumpulan keterangan dari para saksi, diduga penyebab pelaku bunuh diri adalah faktor ekonomi, yaitu adanya utang uang yang ditanggung pelaku.
“Dari pemeriksaan, diduga penyebabnya karena utang. Hal ini diperkuat dari beberapa sms yang ada di dalam telepon genggamnya,” kata Ajun Komisaris Heru Joedo, Kepala Polsek Ngasem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.