Pantauan Kompas.com, halaman kantor KPU Malut di Sofifi penuh dengan penjagaan petugas keamanan. Nampak petugas polisi memasangkan barikade kawat duri di depan kantor KPU Malut.
Di lapisan kedua, terdapat barikade petugas polisi anti huru-hara lengkap dengan tamengnya. Selain itu, aparat keamanan juga menyiapkan sejumlah kenderaan pendukung pengamanan seperti water canon dan mobil baracuda.
Ketatnya pengamanan ini tidak hanya terlihat pada penempatan pasukan maupun peralatan pengamanan. Tapi juga dirasakan melalui pos pengamanan yang dibangun petugas keamanan. Ada tiga buah pos jaga alias pintu masuk ke kantor KPU. Setiap pos dijaga petugas keamanan yang memeriksa setiap undangan yang hadir.
Ketatnya pengamanan ini sampai membuat para wartawan dilarang masuk untuk meliput jalannya rapat pleno rekapitulasi. Akibatnya, sejumlah wartawan baik media cetak maupun elektronik sempat berkeliaran di luar. Sejumlah wartawan lain nampak beradu mulut dengan polisi.
“Maaf kami hanya jalankan tugas,” pinta seorang petugas polisi.
Namun setelah berkoordinasi dengan KPU, para wartawan akhirnya diizinkan masuk ke kantor dan meliput jalannya rapat pleno. Hingga saat ini, pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi suara Pilgub Malut oleh KPU belum juga selesai. KPU bahkan telah melakukan skorsing.
“Rapat pleno rekapitulasi suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara akan dilanjutkan setelah selesai shalat Jumat,” kata Ketua KPU Malut Mulyadi Tutupoho.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.