Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Napi Kasus Terorisme Kabur dari Tanjung Gusta

Kompas.com - 11/07/2013, 20:48 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan narapidana kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta Klas I Medan, Sumatera Utara, Kamis (11/7/2013). Dari sekitar 150 narapidana yang kabur, diduga 12 di antaranya merupakan narapidana maupun tahanan kasus terorisme.

"Berkaitan dengan 12 napi teroris yang kabur, masih diselidiki kebenaran info tersebut. Saya masih berupaya menghubungi Kapolresta Medan dan Kabid Humas Polda Sumut yang berada di lokasi. Kami berupaya mengatur dan me-manage anggota pengamanan di sekitar lokasi Lapas," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie saat dikonfirmasi. 

Ronny mengatakan, hingga saat ini sejumlah tahanan yang kabur masih didata. Polisi juga tengah menyelidiki penyebab kaburnya para tahanan.

"Masih diselidiki penyebab utama kerusuhan. Namun, data awal akibat tidak ada listrik dan air, kemudian terjadi kebakaran," terang Ronny.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Lapas Klas I Tanjung Gusta, Medan, terbakar. Akibatnya ratusan napi berhasil melarikan diri. Hal ini diperkirakan terjadi pada pukul 19.00 WIB setelah napi melakukan pembakaran di bagian depan dalam lapas.

Setelah api merebak, napi kembali melakukan pembakaran di bagian lain. Ratusan petugas kepolisian melakukan pengawalan di sekitar lokasi. Dibantu warga, beberapa orang juga membawa senjata laras panjang. 

Dihubungi terpisah, Kepala Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Akbar Hadi kepada Kompas.com mengungkapkan, 150 narapidana berhasil menerobos keluar melalui pintu portir lapas.

"Berdasarkan info Kalapas Kelas I Medan Muji Raharjo, pada sekitar pukul 18.30 telah terjadi pelarian narapidana. Sekitar 150 napi berhasil menerobos keluar melalui pintu portir lapas," kata Akbar melalui pesan singkat.

Menurutnya, sebagian narapidana lainnya telah membakar gedung perkantoran dan menyandera 15 petugas lapas. Dugaan sementara, kerusuhan di lapas yang dihuni 2.400 orang ini dikarenakan lampu PLN yang padam dan kekurangan air sejak pagi tadi.

"Kalapas sudah berkoordinasi dengan pihak pengamanan setempat," sambung Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com