Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Kesultanan Ternate Serang Kampus Unkhair

Kompas.com - 21/06/2013, 06:08 WIB
Kontributor Halmahera, Anton Abdul Karim

Penulis

TERNATE, KOMPAS.com — Aksi mahasiswa menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM berbuntut panjang. Setelah mahasiswa bentrok dengan polisi menyusul tertembaknya mahasiswa dan wartawan pada aksi demo Senin (17/6/2013), giliran pasukan adat Kesultanan Ternate menyerang mahasiswa, Kamis (20/6/2013).

Sekelompok pasukan Kesultanan Ternate lengkap dengan atribut adatnya melakukan penyerangan di Kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate di Akehuda. Dengan peralatan rotan, mereka membabi buta dan memukul mahasiswa sesukanya.

Tak segan-segan pasukan berkostum adat ini menerobos masuk ke dalam kampus. Bahkan ada sebagian mahasiswa yang tengah belajar pun menjadi sasaran pasukan adat ini. Sejumlah kaca jendela, termasuk pintu di beberapa gedung, dirusak massa adat dari Kesultanan Ternate.

Mereka mencari mahasiswa lalu memukulinya. Tak sedikit mahasiswa yang terpaksa lari menyelamatkan diri. Namun, banyak pula yang menjadi korban pemukulan.

Sejumlah anggota pasukan adat beralasan, kondisi kamtibmas di Ternate yang sempat terganggu merupakan ulah mahasiswa. Hal ini menyusul adanya aksi penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan mahasiswa.

Sejumlah saksi mata menyebutkan, aparat kepolisian sama sekali tidak melerai aksi penyerangan kampus yang dilakukan pasukan adat tersebut. "Kan ada polisi yang saat itu jaga-jaga karena ada aksi orasi. Pas ada massa adat datang dan mulai melempari mahasiswa, polisi malah tertawa dan ikut menyerang," ujar Idham, salah seorang mahasiswa FKIP, Kamis (20/6/2013).

Asrul M Syawal, salah satu dosen FKIP Unkhair Ternate, menyesali aksi penyerangan ini. Menurut dia, semestinya pasukan adat terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk membubarkan aksi mahasiswa. Apalagi, hingga Kamis sore, para mahasiswa hanya melakukan aksi orasi di dalam kampus.

Sehari sebelumnya, polisi dan mahasiswa di Ternate terlibat bentrok di Jalan Revolusi. Bentrokan tersebut terkait aksi lanjutan mahasiswa menolak kenaikan harga BBM, yang juga mendesak Kapolri mencopot Kapolda Maluku Utara Brigjen (Pol) Machfud Arifin terkait penembakan sejumlah mahasiswa dan seorang wartawan di Ternate.

Sekadar mengingatkan, sebanyak enam mahasiswa dan seorang wartawan terkena tembakan saat aksi mahasiswa menolak kenaikan BBM, Senin (17/6/2013). Wartawan yang terkena tembakan itu pun terpaksa dirujuk ke Jakarta untuk dioperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com