Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri di Kudus Dihukum Celupkan Tangan di Air Panas hingga Melepuh, Kemenag: Ini Jelas Pelanggaran

Kompas.com - 13/06/2024, 14:01 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah, Amin Handoyo angkat bicara perihal kasus santri di Kudus Jawa Tengah yang tangannya melepuh usai dihukum oleh pengurus pondok.

Diketahui, kasus ini berawal ketika korban ketahuan merokok bersama belasan temannya, kemudian diberikan sanksi memasukkan tangan ke air panas.

"Ini jelas melanggar. Selang dapat pelaporan itu langsung memanggil pondok pesantren ke kantor. Kemudian juga dikasih teguran kenapa itu terjadi," ungkap Amin melalui sambungan telepon, Kamis (13/6/2024).

Baca juga: Apa Itu Gerakan NII yang Terafiliasi dengan Pondok Pesantren Al-Zaytun?

Menurut dia, hukuman yang berlebihan tak lepas dari kelalaian pengasuh dalam mengontrol dan mengawasi pengurus.

"Yang jelas itu adalah kelalaian dari pengasuh, dan pengurus kan juga jadi tanggung jawab pengasuh ketika terjadi (kekerasan) berarti kan ini kelalain dari pengasuh," imbuhnya.

Amin sangat menyayangkan insiden tersebut mengingat belum lama ini Kemenag Jateng melakukan pencegahan kekerasan di lingkungan pondok pesantren dengan sosialisasi gerakan aman dan sehat.

Baca juga: 2 Santri Klaten Terseret Arus Usai Rafting di Kali Elo Magelang, 1 di Antaranya Tewas Tenggelam


Baca juga: 4 Kontroversi soal Ponpes Al Zaytun, Apa Saja?

Pencegahan kekerasan di pondok pesantren

 

Yakni dengan mengubah hukuman menjadi disiplin positif atau hukuman yang mendidik, bukan berupa kekerasan.

"Kita menyampaikan adanya disiplin positif atau dispo, artinya kita sudah berusaha melakukan pencegahan kekerasan dengan pembinaan baik dari sisi di regulasi, sosialisasi maupun kerja sama dengan masyarakat. Namun dari 5000 ponpes di Jateng masih terjadi kekerasan," ujarnya.

Buntut dari kejadian ini, pihaknya kembali mengumpulkan seluruh pengasuh pondok pesantren di Kudus untuk mengevaluasi insiden kekerasan terhadap santri tersebut.

Baca juga: Guru Ngaji di Surabaya Dipolisikan, Diduga Cabuli Anak SD di Masjid

 

Kemenag mengingatkan para pengasuh atau kiai, bahwa ponpes adalah amanah yang harus dijaga dengan baik. Termasuk untuk memperhatikan proses belajar mengajar di ponpesnya.

"Jangan begitu saja diserahkan kepada pengurus tanpa adanya pengawasan dari para kiai," pesan dia.

Lebih lanjut, Amin juga telah menyambangi korban yang sempat dirawat di rumah sakit karena kondiisi tangan yang memprihatinkan tersebut.

Baca juga: Profil Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun

Santri ketahuan merokok

 

Pihaknya menyampaikan empati sekaligus memberi santunan atas kejadian yang menimpa santri itu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Regional
Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Regional
Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, 'Terbang' ke Atap dan Tendang Panitia

Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, "Terbang" ke Atap dan Tendang Panitia

Regional
Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Regional
Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com