Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djuyono, Maestro Pandai Besi yang Pernah Dapat Pesanan Anak Presiden

Kompas.com - 12/06/2024, 17:44 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Nama Djuyono (70) cukup terkenal di Kampung Pandai Besi, Desa Kaligetas, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Dia merupakan pandai besi legendaris di kampung tersebut. Saking terkenalnya, warga yang pesan di tempatnya tak hanya dari Kota Semarang.

Maestro pandai besi asal Kota Semarang itu juga mempunyai pelanggan dari berbagai daerah seperti Sumatra, Bali dan Kalimantan.

Baca juga: Melihat Kampung Pandai Besi di Semarang, Selalu Berisik Jelang Idul Adha

Pada 1970-an, Djuyono juga mendapat pesanan arit dari Tommy Soeharto yang merupakan anak Presiden Soeharto. Kejadian tersebut merupakan peristiwa yang tak pernah dia lupakan.

"Saat itu memang bentuknya berbeda agak panjang yang dipesan oleh Mas Tommy," jelas Djuyono di tempat produksinya, Rabu (12/6/2024).

Dalam sehari dia mampu memproduksi hingga 40-50 alat. Namun, seiring perkembangan zaman, orang mulai tidak tertarik bekerja sebagai pandai besi.

Hal itu membuatnya sulit menemukan penerus pandai besi di tempatnya.

"Sekarang, saya mengerjakan sendiri," keluhannya.

Untuk harga alat hasil buatan Djuyono beragam. Pada 1970-an harga arit Rp 3.500. Sekarang Rp 75.000. Sementara harga cangkulnya Rp 200.000-Rp 350.000.

"Dalam sehari mampu memproduksi hingga 40-50 biji alat," kata dia.

Biasanya, dia mulai buka pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 17.00 WIB. Namun, dia juga sering lembur jika sedang banyak pesanan.

Selain Djuyono, adiknya juga membuka usaha serupa di Gunungpati. Di sana usaha pandai besi tetap dilestarikan oleh sang adik.

"Setelah menikah adik saya memilih buka di sana. Dulunya dia juga pandai besi di sini," ucap Djuyono.

Selain adiknya, anak Djuyono juga berminat untuk meneruskan usaha pandai besi yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu.

Dia berharap, keahlian pandai besi tak akan hilang. Menurutnya, pandai besi adalah warisan leluhur.

"Alhamdulillah anak saya juga ikut jejak saya sebagai pandai besi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kepala SMAN 8 Medan Bantah Siswanya Tak Naik gara-gara Laporan Pungli

Kepala SMAN 8 Medan Bantah Siswanya Tak Naik gara-gara Laporan Pungli

Regional
Gempa M 6,0 Terjadi di Laut Banda Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 6,0 Terjadi di Laut Banda Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Viral, Video Warga di Pekalongan Patungan Cor Jalan, Ini Penjelasan Pemdes

Viral, Video Warga di Pekalongan Patungan Cor Jalan, Ini Penjelasan Pemdes

Regional
Pendaftaran PPDB SDN 212 Kota Jambi, Posko Didirikan di Depan Sekolah

Pendaftaran PPDB SDN 212 Kota Jambi, Posko Didirikan di Depan Sekolah

Regional
Status Gunung Ile Lewotolok Turun dari Level Siaga ke Waspada

Status Gunung Ile Lewotolok Turun dari Level Siaga ke Waspada

Regional
Korupsi Pembangunan Pasar, Eks Asisten Daerah Cilegon Dituntut 6 Tahun Penjara

Korupsi Pembangunan Pasar, Eks Asisten Daerah Cilegon Dituntut 6 Tahun Penjara

Regional
Tiduran di Hotel, Jemaah Haji Asal Magelang Meninggal di Mekkah

Tiduran di Hotel, Jemaah Haji Asal Magelang Meninggal di Mekkah

Regional
Viral, Video Deklarasi Puluhan Kades kepada Kapolda Jateng, Bawaslu Panggil yang Terlibat

Viral, Video Deklarasi Puluhan Kades kepada Kapolda Jateng, Bawaslu Panggil yang Terlibat

Regional
Kukuhkan Pengurus FKUB Jateng, Pj Gubernur Nana Ungkapkan Harapannya 

Kukuhkan Pengurus FKUB Jateng, Pj Gubernur Nana Ungkapkan Harapannya 

Regional
Ancaman Sanksi Pemecatan ASN dan Nomor Pengaduan Pelanggaran Pilkada Jateng 2024

Ancaman Sanksi Pemecatan ASN dan Nomor Pengaduan Pelanggaran Pilkada Jateng 2024

Regional
Sipir Rutan Kupang yang Aniaya Warga Ditetapkan Tersangka dan Ditahan

Sipir Rutan Kupang yang Aniaya Warga Ditetapkan Tersangka dan Ditahan

Regional
Sidang Vonis Terdakwa Pembunuhan 'Debt Collector' di Sukabumi Ditunda, Hakim Belum Rampungkan Putusan

Sidang Vonis Terdakwa Pembunuhan "Debt Collector" di Sukabumi Ditunda, Hakim Belum Rampungkan Putusan

Regional
Polda Banten Klaim Sudah Blokir 578 Situs Judi 'Online', Server Ada di Luar Negeri

Polda Banten Klaim Sudah Blokir 578 Situs Judi "Online", Server Ada di Luar Negeri

Regional
Buruh Asal Magelang Ditangkap Polisi Hendak Mencuri di Toko Kelontong, Tak Punya Uang Belikan Sepatu Anaknya

Buruh Asal Magelang Ditangkap Polisi Hendak Mencuri di Toko Kelontong, Tak Punya Uang Belikan Sepatu Anaknya

Regional
Kronologi Remaja di Batam Aniaya Ibu Pakai Pisau, Mengaku Dapat Bisikan Gaib

Kronologi Remaja di Batam Aniaya Ibu Pakai Pisau, Mengaku Dapat Bisikan Gaib

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com