Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Mayat di Sungai Batur Kidul, Korban Tewas Didorong Temannya Saat Berebut Ponsel

Kompas.com - 10/06/2024, 16:45 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Kasus penemuan mayat remaja di Sungai Batur Kidul Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang mulai terungkap. Satreskrim Polres Semarang mengamankan teman bermain korban berinisial RL (16). Kasus ini dipicu rebutan ponsel antara korban dengan pelaku.

Kasat Reskrim Polres Semarang AKP Aditya Perdana mengatakan, penyelidikan awal dilakukan karena ada kejanggalan dalam kejadian tersebut.

"Atas persetujuan dari pihak keluarga korban KH (14), mereka merasa curiga akan meninggalnya korban, maka Polres Semarang melakukan penyelidikan akan kejadian tersebut," ujarnya, Senin (10/6/2024).

Baca juga: Penemuan Mayat Remaja di Sungai Batur Kidul, Polisi Periksa Teman Sepermainan Korban

Kejadian tersebut bermula saat Kamis (6/7/2024), KH yang berada di rumah AD (18) diajak teman lainnya, PR (15), DN (15), YZ (15) termasuk pelaku RL untuk menghadiri pengajian di wilayah Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

"Sekitar pukul 18.00 Wib saat berkumpul di rumah AD, dia mengajak rekan-rekannya untuk ikut pengajian di daerah Tengaran," ungkapnya.

Namun dalam perjalanan, kendaraan yang dikendarai AD dan PR mengalami pecah ban. Sehingga semua anak-anak ini mengurungkan niatnya dan kembali ke rumah AD.

Setelah kembali ke rumah AD, RL mengajak rekan-rekannya tersebut untuk main game online bersama hingga tengah malam.

"Selanjutnya (7/6/2024) pukul 01.00 WIB, KH diantar pulang oleh pelaku anak RL hingga mendekati rumah anak korban. Namun saat turun dari kendaraan, KH sadar ponsel miliknya masih dibawa RL," kata Aditya.

Saat itulah terjadi cekcok dan rebutan ponsel. Hingga RL mendorong korban dan jatuh ke sungai.

"Ini menyebabkan KH meninggal dunia diduga akibat terbentur batu yang ada disungai tersebut," jelasnya.

Aditya mengatakan RL telah diamankan oleh unit PPA Reskrim Polres Semarang

. "Pelaku anak akan dikenakan UU Perlindungan Anak dan Peradilan anak, Pasal 80 ayat 3 jo Pasal 76 C UU RI No. 35 tahun 2014, tentang perubahan UU no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak jo UU RI no. 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan anak," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, sesosok mayat remaja laki-laki ditemukan di Sungai Batur Kidul Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Jumat (7/6/2024) sekira pukul 08.30 WIB.

Penemuan tersebut sempat membuat geger karena mayat tersebut dikira korban mutilasi. Hal ini karena awalnya yang terlihat hanya bagian kaki korban, sementara tubuhnya tenggelam. Warga pun berduyun-duyun ke lokasi untuk melihat mayat tersebut.

Menurut seorang warga, Suroso, awalnya ada warga yang membuang sampah kol dan melihat ada kaki di sungai.

"Dia lalu mengabarkan hal tersebut ke tetangga yang lain untuk memastikan yang dilihatnya," ujarnya.

Baca juga: Penemuan Mayat Gegerkan Warga, Awalnya Dikira Korban Mutilasi, Ternyata Sebagian Tubuh Tenggelam

"Kemudian dipastikan itu adalah kaki manusia karena ada lalat yang mengerubungi. Penemuan tersebut lalu dilaporkan ke polisi," kata Suroso.

Sementara Kapolsek Getasan Iptu Ari Parwanto mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan diketahui bahwa korban merupakan warga sekitar berinisial KH (14), pelajar VIII salah satu MTs. di wilayah Kecamatan Getasan.

"Saat ditemukan secara kasat mata, untuk tubuh korban tidak ada luka. Namun kami tetap menunggu hasil pemeriksaan pihak Inafis dan medis, serta saksi yang terakhir bertemu korban. Meskipun di bibir sungai dengan kedalaman sekitar 5 hingga 7 meter ini, juga ditemukan bekas tanah tergerus seperti bekas terpeleset dan di sungai tersebut terdapat batu-batu besar," kata Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
'Long Weekend', Kunjungan Wisatawan di Magelang Naik 5 Kali Lipat

"Long Weekend", Kunjungan Wisatawan di Magelang Naik 5 Kali Lipat

Regional
Soal Pilkada Solo, Gusti Bhre: Masih Fokus Pura Mangkunegaran

Soal Pilkada Solo, Gusti Bhre: Masih Fokus Pura Mangkunegaran

Regional
Ayah yang Bunuh Anaknya di Banten Dikenal Sayang Keluarga

Ayah yang Bunuh Anaknya di Banten Dikenal Sayang Keluarga

Regional
ODGJ di Bima Kejar Polisi dengan Parang

ODGJ di Bima Kejar Polisi dengan Parang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com