UNGARAN, KOMPAS.com - Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat di Sungai Batur Kidul, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, pada Jumat (7/6/2024) lalu.
Hasilnya, beberapa teman sepermaian korban telah dimintai keterangan untuk diperiksa.
"Kemarin kita amankan teman-temannya, statusnya sebagai saksi," kata Kapolsek Getasan Polres Semarang Iptu Ari Parwanto saat dihubungi, Senin (10/6/2024).
Baca juga: Penemuan Mayat Gegerkan Warga, Awalnya Dikira Korban Mutilasi, Ternyata Sebagian Tubuh Tenggelam
"Karena masih di bawah umur, kasus kita limpahkan ke Unit PPA Polres Semarang. Penyidikan sudah di polres," ungkap Ari.
Sebelumnya diberitakan, sesosok mayat remaja laki-laki ditemukan di Sungai Batur Kidul Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Jumat (7/6/2024) sekira pukul 08.30 WIB.
Penemuan tersebut sempat membuat geger karena mayat tersebut dikira korban mutilasi. Hal ini karena awalnya yang terlihat hanya bagian kaki korban, sementara tubuhnya tenggelam. Warga pun berduyun-duyun ke lokasi untuk melihat mayat tersebut.
Menurut seorang warga, Suroso, awalnya ada warga yang membuang sampah kol dan melihat ada kaki di sungai.
"Dia lalu mengabarkan hal tersebut ke tetangga yang lain untuk memastikan yang dilihatnya," ujarnya.
"Kemudian dipastikan itu adalah kaki manusia karena ada lalat yang mengerubungi. Penemuan tersebut lalu dilaporkan ke polisi," kata Suroso.
Sementara Iptu Ari Parwanto mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan diketahui bahwa korban merupakan warga sekitar berinisial KH (14), pelajar VIII salah satu MTs. di wilayah Kecamatan Getasan.
"Saat ditemukan secara kasat mata, untuk tubuh korban tidak ada luka. Namun kami tetap menunggu hasil pemeriksaan pihak Inafis dan medis, serta saksi yang terakhir bertemu korban. Meskipun di bibir sungai dengan kedalaman sekitar 5 hingga 7 meter ini, juga ditemukan bekas tanah tergerus seperti bekas terpeleset dan di sungai tersebut terdapat batu-batu besar," kata Ari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.