TAPANULI SELATAN, KOMPAS.com - PT Agincourt Resources (PTAR) memilih untuk mengekspor seluruh hasil tambang yang didapat ke luar negeri, salah satunya Singapura.
“Kenapa kami masih menjual produk kami ke luar negeri, karena kami susah mencari buyer yang cocok di sini (Indonesia),” ujar General Manager Operations PT Agincourt Resources Rahmat Lubis saat ditemui di tambang emas Martabe, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Selasa (4/6/2024).
Rahmat mengatakan, kesulitan mencari pembeli karena tambang emas Martabe lebih banyak menghasilkan produk perak.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir
Dalam satu bulan, lanjut dia, ada sekitar tiga ton perak yang berhasil ditambang.
Sementara, produk tambang berupa emas hanya memiliki berat rata-rata 500 kilogram per bulan.
“Kebetulan kami tidak memisahkan material perak dan emas. Jadi kami menjualnya secara bundling berupa batangan. Nah, di dalam negeri tidak ada yang mau membeli perak sebanyak itu,” tutur dia.
Rahmat mengungkapkan, pembeli dari dalam negeri hanya mau membeli emas saja.
Baca juga: Mengurai Aktor Tambang Emas Ilegal di Taman Nasional
Mereka semua disebut tak mau membeli produk perak dalam jumlah banyak.
“Di sini tidak ada pembeli yang mau menampung perak sebanyak itu, termasuk PT Antam, mereka cuma mau emas. Tapi karena kami kesulitan, kami akhirnya cari buyer yang mau membelinya secara bundling. Makanya kami ekspor ke luar dan mayoritas ke Singapura,” imbuh Rahmat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.