KOMPAS.com - Penyelenggaraan dua series MXGP of Indonesia 2024 akan difokuskan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Namun pemerintah daerah dalam hal ini PJ Gubernur NTB, Walikota Mataram serta Bupati Sumbawa menolak digelarnya event internasional tersebut.
Alasan penolakan tersebut diduga PT Samota Enduro Gemilang (SEG) meninggalkan sejumlah utang kepada Pemkot Mataram dan Pemda Sumbawa saat MXGP tahun 2023.
Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah membeberkan, sampai saat ini pihak SEG belum menyelesaikan sejumlah kewajiban kepada Pemda Sumbawa.
Baca juga: Jelang MXGP 2024, Pemkab Sumbawa Gencar Promosi 14 Desa Wisata
Ia menyebutkan, persoalan utang dan pajak belum dibayarkan kepada pemerintah.
"Pihak SEG tahu diri dong, jangan kewajibannya enggak dilunaskan. Kewajiban seperti pajak, belum diselesaikan oleh pihak penyelenggara MXGP sampai sekarang," tegasnya, Selasa (4/6/2024).
Sebelumnya juga pemerintah Kota Mataram tetap menolak penyelenggaraan MXGP yang rencananya akan digelar di Sirkuit Selaparang Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Juni.
Sementara itu Chairman MXGP of Indonesia, Zulkieflimansyah, mengatakan dinamika ini diharapkan tidak menjadi suatu persoalan yang berkepanjangan.
Menjadikan Nusa Tenggara Barat sebagai tuan rumah penyelenggaraan event internasional, sambung Zul, bukan menjadi suatu hal yang mudah.
“Berbagai upaya dan komunikasi terus dilakukan agar meyakinkan berbagai pihak untuk memastikan penyelenggaraan dapat berlangsung di NTB,” kata Zul saat dikonfirmasi Selasa (4/6/2024).
Baca juga: Promosi MXGP Samota 2024, Pemerintah Gandeng Baim Wong Jelajahi Destinasi Unggulan
Penyelenggaraan event olahraga bergengsi yang akhirnya diselenggarakan sebanyak dua series di NTB ini pun terus mendapat perhatian dari berbagai pihak terutama penggemar olahraga motor dari seluruh dunia.
Terbukti dari keberhasilan MXGP yang mendatangkan ribuan penonton dari dalam dan luar negeri yang turut memberikan dampak pada pergerakan roda perekonomian di NTB.
Ada peningkatan okupansi penginapan, akomodasi, transportasi, sampai bertambahnya tingkat angka kunjungan ke destinasi wisata yang ada di NTB.
Namun, salah satu seri yaitu MXGP di Sirkuit Samota harus dipindahkan ke Lombok.
Sebab, berdasarkan penghitungan biaya untuk dapat menyelenggarakan MXGP di Sumbawa membutuhkan anggaran sebesar Rp 8 milyar untuk mobilitas.