Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen di Makassar Meninggal di Meja Kerjanya, Sempat Keluhkan Sakit

Kompas.com - 31/05/2024, 15:05 WIB
Reza Rifaldi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com- Seorang dosen ditemukan meninggal di dalam ruangannya di kampus Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (31/5/2024).

Dosen yang diketahui berinisial RT (61) itu ditemukan tak bernyawa dengan posisi terbaring di atas meja kerjanya. Dia ditemukan pertama kali oleh mahasiswa.

Baca juga: Seorang Jemaah Haji Asal Banyumas Meninggal Dunia

Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea Iptu Jeriady membenarkan perihal peristiwa penemuan mayat tersebut. Kata dia, saat ini jenazah RT telah dibawa ke rumah sakit (RS) Bhayangkara Makassar.

"Benar, ditemukan oleh mahasiswa karena posisi korban sejak kemarin terlihat belum berubah. Jadi mahasiswa ini inisiatif mengecek keadaannya," jelas Jeriady kepada Kompas.com, Jumat siang.

Berdasarkan keterangan mahasiswa, RT yang merupakan dosen mata kuliah teknik pembangkit energi, terakhir terlihat berbaring di atas meja kerjanya pada Kamis (30/5/2024) sore.

Keesokan harinya, mahasiswa tersebut masih melihat posisi RT yang masih sama, sehingga memberanikan diri mengecek kondisi sang dosen.

"Korban langsung dievakuasi menuju lantai dasar, dan pihak kampus melakukan koordinasi dengan kami," ungkapnya.

Sementara, Kapolsek Tamalanrea Kompol Muhammad Yusuf menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan awal tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan maupun benda mencurigakan pada tubuh RT.

"Tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan," kata Yusuf.

Yusuf bilang, kuat dugaan RT meninggal dunia lantaran mengidap penyakit yang sudah lama dideritanya.

"Keterangan anaknya, korban sempat mengeluhkan sakit tapi tetap memaksakan untuk pergi mengajar," bebernya.

Baca juga: Perempuan Meninggal Usai Suntik Filler Payudara, Dinkes Sleman: Tidak Boleh di Salon

Untuk saat ini, polisi masih melakukan pendalaman untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian dosen tersebut. Lokasi kejadian juga telah dipasangi garis polisi.

Sedangkan, rekan dosen RT yakni Marhatang mengungkapkan bahwa korban memang dikenal tekun dalam pekerjaannya. Bahkan RT telah mengabdi di kampus tersebut sejak tahun 1990.

"Kemarin sempat diliat masih mengajar, pagi. Sosoknya, beliau baik, tegas, pendiam. Beliau kalau tidak salah sudah mengajar sejak tahun 1990-an," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com