Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kasus Penambangan Liar Lahan Transmigrasi SP 5 Sebakis, 2 Tersangka Ditahan

Kompas.com - 31/05/2024, 10:45 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Berkas kasus dugaan penambangan liar di lahan transmigrasi SP 5 Sebakis, Nunukan, Kalimantan Utara, telah masuk tahap dua.

Polisi sudah menyerahkan dua tersangka, masing masing ST (38) dan LJ (44) ke Jaksa.

Baca juga: Jadi Tersangka, Harvey Moeis Diduga Inisiasi Penambangan Liar Komoditas Timah

"Kasusnya sudah dilimpahkan ke kami, sudah tahap dua. Kedua tersangka juga sudah kami tahan. Keduanya kami titipkan di Lapas Nunukan," ujar Kasi Pidum Kejari Nunukan, Amrizal R Riza, ditemui Jumat (31/5/2024).

Amrizal menegaskan, penahanan langsung dilakukan karena ST maupun LJ, tak pernah ditahan sejak ditetapkan sebagai tersangka, awal Februari 2024 lalu.

Tersangka ST memohon penangguhan penahanan dengan alasan membantu adiknya maju sebagai Calon Legislatif (Caleg).

Amrizal menjelaskan, ada sedikit kendala dalam persoalan barang bukti, yang terdiri dari dua unit mobil truk, dan satu unit excavator.

Daerah Sebakis merupakan wilayah terisolir dan pemindahan barang bukti berupa truk dan excavator membutuhkan biaya tidak sedikit.

"Jadi memang lama ini tahap duanya. Pertama faktor geografis. Sebakis itu jauh sekali. Dari lokasi tambang ke Pos Polisi saja dua jam dan harus menyeberang sungai juga. Kalau mau digeser ke Nunukan harus menggunakan LCT. Akhirnya, dua mobil truk dan satu excavator yang menjadi barang bukti kasus pidananya, dititipkan di daerah netral, dengan pengawasan polisi," ujar Amrizal lagi.

Ia melanjutkan, Jaksa segera menyiapkan proses persidangan untuk kasus penambang liar lahan transmigrasi, ST dan LJ. Terlebih, kasus ini sejak awal menjadi sorotan tajam masyarakat.

"Memang yang sedikit kendala tahap duanya. Kita dipusingkan dengan pergeseran barang bukti. Kan kalau tahap dua, formalnya memang penyerahan tersangka lengkap dengan barang bukti. Tapi di lapangan, Sebakis yang merupakan wilayah terisolir menjadikan kita harus berfikir keras menyangkut barang bukti itu," tegasnya.

Kronologis kasus

Kasus ini mengemuka dari unggahan warganet Nunukan, yang menawarkan batu gunung di wilayah transmigrasi SP 5 Sebakis di media sosial.

Lurah Nunukan Barat, Julziansyah mengaku terkejut dengan keberanian warga yang menjual batu gunung hasil penambangan ilegal di media sosial tersebut.

Julziansyah mengakui, terjadi penambangan batu gunung secara ilegal di areal Sungai Merah Sebakis. Sayangnya, tidak ada masyarakat yang melaporkan persoalan tersebut.

Ia sendiri, secara tak sengaja memergoki aktivitas liar tersebut, di pegunungan yang memang berlokasi cukup jauh dari areal pemukiman transmigrasi SP 5 Sebakis.

"Waktu itu saya bersama Disnakertrans Nunukan, mengantar Dirjen Kemenakertrans, sekitar bulan 10 tahun 2023. Nah, saat kami menyusuri jalanan sampai ujung gunung, kami lihat ada ekskavator,’’ tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
'Long Weekend', Kunjungan Wisatawan di Magelang Naik 5 Kali Lipat

"Long Weekend", Kunjungan Wisatawan di Magelang Naik 5 Kali Lipat

Regional
Soal Pilkada Solo, Gusti Bhre: Masih Fokus Pura Mangkunegaran

Soal Pilkada Solo, Gusti Bhre: Masih Fokus Pura Mangkunegaran

Regional
Ayah yang Bunuh Anaknya di Banten Dikenal Sayang Keluarga

Ayah yang Bunuh Anaknya di Banten Dikenal Sayang Keluarga

Regional
ODGJ di Bima Kejar Polisi dengan Parang

ODGJ di Bima Kejar Polisi dengan Parang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com