Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Kompas.com - 16/05/2024, 22:09 WIB
Markus Yuwono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, menyebut ada seorang anak meninggal dunia karena Demam Berdarah Dengue (DBD). Anggaran fogging sudah habis.

"Tambah satu kematian, sudah dilakukan antisipasi fogging pagi tadi. Jadi total (selama tahun 2024) sudah 600 an kasus sampai hari ini, dengan tiga kematian," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Ismono saat ditemui di kantornya Kamis (16/5/2024).

Dijelaskannya, kasus kematian terakhir terjadi pada seorang anak laki-laki kelas 2 SMP, Warga Nitikan, Semanu, meninggal pada Rabu (15/4/2024).

Baca juga: Hingga April 2024, 5.700 Warga Jateng Terserang DBD dan 148 Meninggal

 

Dari penelusuran, kondisi korban sudah membaik karena sudah periksa di fasilitas kesehatan swasta, setelah beberapa hari mengalami Dengue Shock Syndrome (DSS).

"Info yang kami terima, anak itu tinggal dengan simbahnya (neneknya), termasuk kurang mampu," kata Ismono.

"Tadi pagi langsung difogging di sekitar lokasi (rumah korban)," kata dia.

Ismono menyebut, sudah ada penurunan kasus DBD sejak Maret 2024 lalu, karena curah hujan menurun. Namun masih ditemukan kematian.

Dia mengakui, untuk mencegah penularan memang seharusnya dilakukan pengasapan atau fogging. Namun karena keterbatasan anggaran, hal itu belum dilakukan.

"Untuk fokus foggingnya sudah habis sebanyak 33 lokus, ini menjadi PR (Pekerjaan rumah) kami karena penganggaran sudah habis dan abate tinggal stok 60 kilogram, belum ada biaya pembelian lagi," kata dia.

Pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan DPRD Gunungkidul terkait permasalahan ini. Sehingga ke depan diharapkan ada solusi terkait penganggaran fogging dan pencegahan DBD lainnya.

"Misalnya nanti ada dana untuk fogging sebelum penularan, nanti daerah endemis kita petakan kita fogging dulu," kata dia.

Baca juga: Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan Fogging di Asrama Haji Surabaya

Ismono meminta masyarakat dapat melakukan pencegahan DBD secara mandiri di rumah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M, yakni:

  • Menguras tempat penampungan air
  • Menutup tempat-tempat penampungan air
  • Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sumbar Siapkan Lahan 3,8 Hektar untuk Relokasi Warga Terdampak Bencana

Sumbar Siapkan Lahan 3,8 Hektar untuk Relokasi Warga Terdampak Bencana

Regional
Pemkot Jambi Jamin Penyelesaian Sengketa Lahan SD Negeri 212

Pemkot Jambi Jamin Penyelesaian Sengketa Lahan SD Negeri 212

Regional
Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Regional
Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Regional
Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, 'Terbang' ke Atap dan Tendang Panitia

Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, "Terbang" ke Atap dan Tendang Panitia

Regional
Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Regional
Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com