SUMBAWA, KOMPAS.com- Sanadin Abdullah (96) adalah calon haji tertua dari Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat yang akan berangkat menunaikan ibadah haji pada 19 Mei 2024.
Meski usianya hampir satu abad, semangat Sanadin dalam beribadah tidak luntur.
Bahkan, ia masih kuat berjalan kaki ke masjid dengan jarak sekitar 150 meter dari rumahnya yang berlokasi di Dusun Bahagia, Desa Lape, Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa.
Sanadin mengaku sudah menabung bertahun-tahun demi mendaftar haji sejak 2012. Kini dia tak kuasa membendung rasa bahagia untuk menanti waktu keberangkatan ke Tanah Suci.
“Alhamdulillah, akhirnya saya dipanggil Allah SWT menuju Tanah Suci. Saya sudah tidak sabar menantikan itu,” kata Sanadin saat dikonfirmasi Selasa (14/5/2024) malam.
Baca juga: Suhu di Arab Saudi 40 Derajat Celsius, Jemaah Haji Semarang Diminta Bawa Vitamin
Meski demikian, terbersit pula rasa sedih di hatinya lantaran tak bisa berhaji bersama sang istri.
“Istri saya sudah meninggal dunia, jadi sedihnya karena tak bisa berangkat haji bersama. Namun saya tetap akan berdoa untuk istri saya nanti di Baitullah,” sebut Sanadin.
Baca juga: Terserang Hipertensi, 1 Jemaah Calon Haji Asal Karimun Batal Berangkat
Ia mengingat kembali perjuangnya menabung belasan tahun untuk berangkat haji.
Pria asal Dusun Pusu, Desa Tepal, Kecamatan Batulanteh ini memiliki tabungan haji yang disisihkan setiap kali panen padi di sawahnya dan kopi di kebun.
“Iya, tiap kali panen saya sisihkan untuk tabungan haji dari Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Dari nabung sedikit demi sedikit akhirnya bisa terkumpul dan bisa pelunasan pada 2023.
Dia juga mengaku dibantu oleh empat anaknya.
Untuk menjaga kondisi tetap prima jelang keberangkatan, Sanadin rutin berolahraga ringan seperti berjalan kaki dari rumah menuju sawah atau masjid.
Selain itu, ia juga mengonsumsi makanan sehat dan minum madu Sumbawa untuk menjaga kondisi kesehatan.
“Sumbawa sekarang cukup terik cuacanya. Kami juga sudah dapat info seputar cuaca di Arab Saudi yang panas hingga 40 derajat. InsyaAllah saya siap, dan semoga sehat dan lancar menuju rumah Allah,” ucapnya.
Baca juga: Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC
Ilustrasi haji. Perbedaan haji khusus dan haji furoda. Apa itu haji khusus. Apa itu haji furoda.
Madelau, menantu Sanadin menambahkan, bahwa semangat beribadah sang mertua tidak kalah dengan anak muda.