Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Kompas.com - 03/05/2024, 09:01 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Sejumlah warga di daerah pesisir Lampung mengikuti Sekolah Lapang Iklim guna meningkatkan pengetahuan mengenai dampak perubahan iklim.

"Sekolah Lapang Iklim ini menyasar para nelayan dan kelompok wanita nelayan, yang pelaksanaannya bekerja sama dengan berbagai pihak, di antaranya BMKG dan BPBD Kabupaten Lampung Selatan."

Demikian kata Direktur Yayasan Konservasi Way Seputih, Febrilia Ekawati berdasarkan keterangannya di Lampung Selatan, Kamis kemarin (2/5/2024).

Febrilia mengatakan, Sekolah Lapang Iklim digelar dengan tujuan memberikan peningkatan pengetahuan bagi kelompok nelayan, perempuan nelayan, serta warga pesisir mengenai pentingnya memahami perubahan iklim.

Baca juga: Kemenkes: Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Naik di RI

"Selain itu, Sekolah Lapang Iklim ini juga akan meningkatkan kesadaran, adaptasi, dan mitigasi atas dampak perubahan iklim yang berdampak langsung kepada masyarakat pesisir," kata dia.

Febrilia menjelaskan, dampak yang dirasakan oleh masyarakat pesisir akibat perubahan iklim terutama bagi nelayan adalah makin jauhnya daerah tangkapan ikan karena peningkatan suhu air laut.

"Jadi melalui Sekolah Lapang Iklim ini kami mengedukasi bahwa tantangan perubahan iklim ini nyata dan semua bisa terdampak, sehingga perlu aksi nyata juga," ucap Febrilia.

Menurut Febrilia, selain memahami adanya perubahan iklim, warga pesisir Lampung pun diajak untuk mengantisipasi terjadinya bencana di pesisir.

"Selain mereka tahu penyebab perubahan iklim beserta dampaknya, dari kegiatan ini masyarakat pesisir juga memahami cara mengantisipasi terjadinya bencana alam terutama di daerah pesisir."

"Dan ternyata mereka menginginkan pelaksanaan simulasi kebencanaan secara berkelanjutan," ujar dia.

Baca juga: Perubahan Iklim Berpotensi Kuat Munculkan Pandemi

Kepala BPBD Kabupaten Lampung Selatan Ariswandi mengatakan, sosialisasi risiko bencana harus diketahui masyarakat pesisir melalui Sekolah Lapang Iklim ini terutama di daerah Lampung Selatan yang memiliki sembilan potensi bencana.

Dia mengatakan, sebagai langkah mitigasi bencana terutama bagi masyarakat pesisir telah dibentuk pula desa tangguh bencana (destana) yang bertugas sebagai kepanjangan tangan Pemerintah dalam membantu masyarakat menghadapi situasi bencana.

"Harapannya, destana dan masyarakat bisa memahami cara mengurangi dampak perubahan iklim serta menghadapi bencana alam," kata Ariswandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Bandara di Maumere Ditutup

Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Bandara di Maumere Ditutup

Regional
Pakaian Dinas Pj Walkot Ambon Disebut Capai Rp 400 Juta, Diskominfo: Tidak Benar

Pakaian Dinas Pj Walkot Ambon Disebut Capai Rp 400 Juta, Diskominfo: Tidak Benar

Regional
Grebeg Besar Demak: Waktu Pelaksanaan, Sejarah, dan Rangkaian Acara

Grebeg Besar Demak: Waktu Pelaksanaan, Sejarah, dan Rangkaian Acara

Regional
Perburuan Kendaraan Bodong di Pati, 3 Orang dari 3 Kecamatan Diperiksa

Perburuan Kendaraan Bodong di Pati, 3 Orang dari 3 Kecamatan Diperiksa

Regional
Presiden Jokowi Bakal Shalat Idul Adha di Simpang Lima Semarang

Presiden Jokowi Bakal Shalat Idul Adha di Simpang Lima Semarang

Regional
Kronologi Suami di Kampar Bunuh Istrinya di Lahan Eukaliptus, Pelaku Tikam Korban yang Tak Berdaya

Kronologi Suami di Kampar Bunuh Istrinya di Lahan Eukaliptus, Pelaku Tikam Korban yang Tak Berdaya

Regional
Salat Idul Adha Pemprov Sumbar Dipusatkan di Halaman Kantor Gubernur, Mahyeldi Jadi Khatib

Salat Idul Adha Pemprov Sumbar Dipusatkan di Halaman Kantor Gubernur, Mahyeldi Jadi Khatib

Regional
Jemaah Islam Aboge di Banyumas Rayakan Idul Adha Rabu 19 Juni 2024

Jemaah Islam Aboge di Banyumas Rayakan Idul Adha Rabu 19 Juni 2024

Regional
Gas Melon di Lampung Langka, Mendag Zulhas Klaim Cuma Masalah Distribusi

Gas Melon di Lampung Langka, Mendag Zulhas Klaim Cuma Masalah Distribusi

Regional
Jelang Idul Adha, Mendag Zulhas Bagi-bagi 2 Ton Beras di Lampung

Jelang Idul Adha, Mendag Zulhas Bagi-bagi 2 Ton Beras di Lampung

Regional
Raih Penghargaan Tingkat ASEAN, Kang DS: Bukti Nyata Kerja Ikhlas

Raih Penghargaan Tingkat ASEAN, Kang DS: Bukti Nyata Kerja Ikhlas

Regional
Di Balik Dugaan Ancaman Hakim di Padang ke Advokat LBH, Berawal dari Lontaran Seksis Saat Sidang

Di Balik Dugaan Ancaman Hakim di Padang ke Advokat LBH, Berawal dari Lontaran Seksis Saat Sidang

Regional
Sempat Diremehkan, Kini Alim Disabilitas Semarang Sukses Bisnis Hewan Kurban

Sempat Diremehkan, Kini Alim Disabilitas Semarang Sukses Bisnis Hewan Kurban

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com