Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Kompas.com - 27/04/2024, 11:14 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sebuah bangunan sarang walet, di Desa Balansiku, Pulau Sebatik, terlihat begitu menonjol, karena berada tepat di belakang gedung kantor desa, seakan-akan tersambung.

Sarang walet itu terlihat seperti bangunan bertingkat.

Sarang burung tersebut, ternyata milik desa yang dibangun dari dana Desa Balansiku, dengan asumsi, hasilnya akan masuk kas dan dikelola oleh Bumdes.

"Sarang walet di Kantor Desa Balansiku, dibangun 2020, dan mulai beroperasi 2021. Alhamdulillah, sudah menghasilkan, dan setiap tiga bulan sekali, hasil penjualan sarang walet Rp 2 jutaan," ujar Kades Balansiku, Armansyah, Sabtu (27/4/2024).

Baca juga: Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Armansyah mengatakan, para pamong Desa Balansiku, mencoba memaksimalkan potensi ekonomi yang tengah booming, seperti sarang walet dan rumput laut.

Dengan demikian, operasional Desa Balansiku bisa lebih terakomodir, dan mendapat tambahan dana kas desa, yang sewaktu waktu bisa digunakan untuk keperluan warganya.

"Dan kalau dikalkulasikan seluruh usaha desa yang dikelola Bumdes, kita mendapat kas bersih Rp 8 juta per tahun. Itu sudah dibagi ke pengelola, dan menghitung operasional kendaraan dan lainnya," tutur dia.

Ide membangun gedung sarang burung walet, diakui Arman, muncul dari Kades sebelumnya.

Saat itu, usaha sarang burung walet menjadi primadona, karena banyak permintaan dan link penjualannya sangat mudah.

Berdasar hal tersebut, Kades Balansiku akhirnya mengalokasikan Dana Desa sekitar Rp 500 juta, untuk membangun gedung dengan luas sekitar 12x9 meter persegi tersebut.

"Ada hasil nyata juga kami nikmati, kantor desa membeli satu unit mobil pikap seharga Rp 153 juta, secara kontan," imbuhnya.

Baca juga: Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Armansyah tidak mau berpolemik terkait aturan batas/jarak dalam pembangunan sarang burung walet, atau boleh tidaknya dana desa maupun anggaran dana desa dimanfaatkan untuk membangun gedung sarang walet di areal kantor desa.

Ia hanya berharap, bangunan sarang walet bisa bermanfaat untuk kepentingan warga Desa Balansiku.

"Kita berharap, hasil sarang walet dan usaha desa lain yang dikelola Bumdes kita menjamin masyarakat kita lebih sejahtera," kata Armansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com