Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Angkat Kasus Pengadaan Laptop Fiktif Rp 1,7 M di BPBD Banten

Kompas.com - 17/04/2024, 18:47 WIB
Rasyid Ridho,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Banten mengangkat status perkara dugaan penggelapan dan penipuan proyek fiktif pengadaan laptop senilai Rp 1,7 miliar.

Dalam perkara ini, oknum pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten inisial AAS dilaporkan oleh PT Implementasi Tekhnologi Indonesia.

"Sudah (naik ke penyidikan), sebelum lebaran sudah naik sidik (1 April 2024)," kata Kasubdit I Ditreskrimum Polda Banten AKBP Mirodin saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (17/4/2024).

Dijelaskan Mirodin, naiknya status perkara dari penyelidikan ke penyidikan setelah penyidik melakukan gelar perkara.

Dari hasil gelar perkara itu, kata Mirodin, didapati bahwa perkara tersebut diindikasikan terdapat tindak pidana penipuan dan penggelapan sesuai Pasal 378 dan 363 KUHP.

Meski demikian, penyidik belum menetapkan tersangka dalam perkara ini karena masih melengkapi alat bukti.

Namun, penyidik telah melakukan pemeriksaan enam orang saksi termasuk terlapor AAS.

"Kalau sudah lengkap, kami akan menaikan (status terlapor) melalui mekanisme gelar perkara untuk penetapan tersangka," ujar dia.

Sementara itu, pelapor mendatangi Mapolda Banten untuk memenuhi panggilan penyidik pada Rabu (17/4/2024) siang.

Hal itu dibenarkan kuasa hukum PT Implementasi Tekhnologi Indonesia, Panri Situmorang kepada wartawan.

"Kami dipanggil untuk melengkapi BAP (berita acara pemeriksaan), dan menyerahkan tambahan bukti-bukti dan saksi saksi lainnya," kata Panri.

Panri menyebut, bukti tambahan yang diserahkan kepada penyidik seperti pengiriman sejumlah uang dan dokumen lainnya.

"Ada dokumen SPK, BHST, SPM asli yang dikeluarkan terlapor kami," ujar Panri.

Dia menyebut, total kerugian yang dialami kliennya sebesar Rp 1,7 miliar dalam proyek fiktif pengadaan 50 unit laptop.

"Awalnya (kerugian) Rp 1,3 miliar sekarang ada penambahan Rp 1,7 miliar, bertambah karena ada biaya operasional dan lainnya," tandas dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com