KOMPAS.com - Malam takbiran tahun ini di Desa Mudalrejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, terlihat sangat berbeda dengan takbir keliling pada umumnya.
Jika pada umumnya menggunakan sound system yang menggelegar, takbiran di Desa Mudalrejo lebih enak didengar lantaran menggunakan alat musik tradisional.
Alunan musik Jawa yang mengiringi takbir serta riuhnya suka cita masyarakat menambah semarak suasana.
Kegiatan takbir keliling yang diadakan oleh para pemuda desa ini berhasil mencuri perhatian warga yang wilayahnya dilewati.
Baca juga: Polisi Tangkap 7 Warga yang Membuat Petasan Raksasa, Mau Diledakkan pada Malam Takbiran
Para pemuda menghadirkan nuansa berbeda karena memperkenalkan musik tradisional gamelan sebagai pengiring takbir keliling mereka.
Para pemuda ini dengan semangat bergantian melantunkan takbir.
Salah satu tokoh masyarakat, Haryono (46), menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti seluruh lapisan masyarakat.
Mereka menggunakan dua mobil towing berukuran besar yang diisi dengan perlengkapan karawitan.
"Pemilihan alat musik tradisional sebagai pengiring takbir keliling bukan hanya sekadar hiburan, namun juga sebagai upaya pelestarian budaya," ucapnya usai takbir keliling pada Selasa (9/4/2024).
Haryono menyebut, mereka ingin menunjukkan bahwa alat musik tradisional mampu memberikan nuansa berbeda dan meriah dalam perayaan takbir keliling.
Selain itu, penggunaan alat musik tradisional dirasa lebih nyaman tanpa mengganggu warga lainnya.
Baca juga: Puluhan Remaja di Cianjur Pesta Miras di Malam Takbiran
"Perjalanan takbir keliling dimulai dari desa Mudalrejo dan dilanjutkan menuju ke arah kota Purworejo. Kita ingin menginspirasi banyak orang dengan kegiatan yang positif," kata Haryono.
Tidak hanya mengandalkan musik gamelan, beberapa kelompok juga menggunakan oncor atau obor serta melakukan atraksi semprot api untuk menambah keseruan perayaan takbir keliling.
"Dengan adanya kegiatan takbir keliling sembari memperkenalkan musik tradisional gamelan, diharapkan dapat meningkatkan kecintaan terhadap budaya lokal serta mempererat tali persaudaraan di antara masyarakat desa Mudalrejo Loano dan sekitarnya," ujar Haryono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.