Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Takbir Keliling di Purworejo, Gunakan Alat Tradisional untuk Lestarikan Budaya

Kompas.com - 10/04/2024, 17:00 WIB
Bayu Apriliano,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Malam takbiran tahun ini di Desa Mudalrejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, terlihat sangat berbeda dengan takbir keliling pada umumnya.

Jika pada umumnya menggunakan sound system yang menggelegar, takbiran di Desa Mudalrejo lebih enak didengar lantaran menggunakan alat musik tradisional.

Alunan musik Jawa yang mengiringi takbir serta riuhnya suka cita masyarakat menambah semarak suasana.

Kegiatan takbir keliling yang diadakan oleh para pemuda desa ini berhasil mencuri perhatian warga yang wilayahnya dilewati.

Baca juga: Polisi Tangkap 7 Warga yang Membuat Petasan Raksasa, Mau Diledakkan pada Malam Takbiran

Para pemuda menghadirkan nuansa berbeda karena memperkenalkan musik tradisional gamelan sebagai pengiring takbir keliling mereka.

Para pemuda ini dengan semangat bergantian melantunkan takbir.

Salah satu tokoh masyarakat, Haryono (46), menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti seluruh lapisan masyarakat.

Mereka menggunakan dua mobil towing berukuran besar yang diisi dengan perlengkapan karawitan.

"Pemilihan alat musik tradisional sebagai pengiring takbir keliling bukan hanya sekadar hiburan, namun juga sebagai upaya pelestarian budaya," ucapnya usai takbir keliling pada Selasa (9/4/2024).

Haryono menyebut, mereka ingin menunjukkan bahwa alat musik tradisional mampu memberikan nuansa berbeda dan meriah dalam perayaan takbir keliling.

Selain itu, penggunaan alat musik tradisional dirasa lebih nyaman tanpa mengganggu warga lainnya.

Baca juga: Puluhan Remaja di Cianjur Pesta Miras di Malam Takbiran

"Perjalanan takbir keliling dimulai dari desa Mudalrejo dan dilanjutkan menuju ke arah kota Purworejo. Kita ingin menginspirasi banyak orang dengan kegiatan yang positif," kata Haryono.

Tidak hanya mengandalkan musik gamelan, beberapa kelompok juga menggunakan oncor atau obor serta melakukan atraksi semprot api untuk menambah keseruan perayaan takbir keliling.

"Dengan adanya kegiatan takbir keliling sembari memperkenalkan musik tradisional gamelan, diharapkan dapat meningkatkan kecintaan terhadap budaya lokal serta mempererat tali persaudaraan di antara masyarakat desa Mudalrejo Loano dan sekitarnya," ujar Haryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi 'Online' Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi "Online" Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com