Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PVMBG: Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Masih Level III Siaga

Kompas.com - 09/04/2024, 16:11 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, belum ada penurunan status Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari level III siaga.

"Tingkat aktivitas Gunung Api Ile Lewotolok masih level III siaga," ujar Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dalam keterangannya, Selasa (8/4/2024).

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Siaga, hingga Siang Ini Meletus 24 Kali

Hendra menerangkan, pada periode pengamatan 1-7 April 2024, gunung tersebut mengalami 126 kali gempa letusan, 2.637 kali gempa embusan, 38 kali tremor non harmonik, 4 kali hybrid, 3 kali gempa vulkanik dangkal, 11 kali gempa vulkanik dalam.

Teramati gempa yang berasosiasi dengan aktivitas tektonik yakni 6 kali gempa tektonik jauh.

"Energi seismik yang dihitung dengan metode perata-rataan nilai amplitudo atau yang disebut Realtime Seismic Amplitude Measurements (RSAM) menunjukkan fluktuasi energi dalam periode ini dan masih di atas ambang batas normal," jelasnya.

Secara umum, lanjut dia, jumlah gempa menunjukkan penurunan yang signifikan, dengan kegempaan masih didominasi oleh gempa aktivitas dangkal atau permukaan, seperti gempa letusan dan gempa embusan.

Penurunan jumlah kegempaan tidak diikuti dengan pola energi seismiknya, yang menunjukkan energi masih berfluktuasi dan cenderung tinggi serta berada di atas ambang batas normal.

"Hal ini mengindikasikan gempa-gempa yang terekam berenergi cukup besar," kata dia.

Kemudian, gempa vulkanik dangkal dan vulkanik dalam masih terekam, namun dengan jumlah yang tidak signifikan.

Meski begitu, kondisi tersebut mengindikasikan masih adanya tekanan atau stres pada tubuh Gunung Ile Lewotolok yang berkaitan dengan suplai fluida magmatik dangkal dan dalam.

Hendra melanjutkan, berdasarkan pengamatan visual pada periode ini menunjukkan masih tingginya aktivitas erupsi dan hembusan asap, namun cenderung menurun bila dibandingkan satu minggu sebelumnya.

Tinggi kolom erupsi atau letusan dapat lebih tinggi dari yang diamati. Namun karena faktor cuaca yang menyebabkan pengamatan visual tidak maksimal dilakukan.

Sementara aliran lava baru pada arah selatan dan tenggara belum mengalami perubahan jarak.

Baca juga: Puncak Gunung Ile Lewotolok Dilanda Hujan Deras, Warga Diimbau Waspada Banjir Lahar

"Aliran lava ke arah tenggara terjauh masih pada jarak 1,8 kilometer dan 600 meter ke arah selatan. Hal ini mengindikasikan laju aliran lava mengecil atau melambat, namun suplai masih tetap berlangsung," bebernya.

Sampai saat ini erupsi eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava atau pijar dominan masih di sekitar area kawah, namun dapat juga menjangkau sejauh sekitar 500 meter keluar dari kawah.

"Dari hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 7 April 2024 maka tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok masih pada level III siaga," kata dia.

Hendra mengimbau warga sekitar dan wisatawan tetap mengikuti rekomendasi yang telah ditetapkan PVMBG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com