LEMBATA, KOMPAS.com - Gempa embusan masih mendominasi aktivitas Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, pada periode pengamatan 23 hingga 31 Maret 2024, terjadi 3.533 kali gempa embusan.
Kemudian, 117 kali gempa letusan, satu kali harmonik, 173 kali tremor non-harmonik, 12 kali hybrid, 10 kali vulkanik dangkal, 31 kali gempa vulkanik dalam.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Alami 409 Kali Gempa Embusan Pagi Ini
Teramati gempa yang berasosiasi dengan aktivitas tektonik, yakni tiga kali gempa tektonik lokal, empat kali tektonik jauh, dan satu kali gempa terasa dengan skala Il MMI.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan mengatakan, meningkatnya jumlah gempa embusan dan letusan mengindikasikan bahwa sampai saat ini aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok berada pada kedalaman magmatik dangkal atau permukaan.
"Peningkatan kegempaan ini teramati juga dari pola energi seismiknya yang cenderung meningkat, meskipun masih di bawah ambang energi pada Februari 2024," ujar Hendra dalam keterangannya, Rabu (3/4/2024).
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat
Jumlah gempa vulkanik dangkal dan dalam menunjukkan peningkatan meskipun belum signifikan.
Hal ini juga mengindikasikan masih adanya tekanan atau stres pada tubuh Gunung Ile Lewotolok yang berkaitan dengan suplai fluida magmatik dangkal dan dalam.
Hendra melanjutkan, sampai saat ini erupsi atau letusan eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava pijar dominan masih di sekitar area kawah, namun dapat juga menjangkau sejauh sekitar 500 meter keluar dari kawah.
Berdasarkan pengamatan visual pada periode ini menunjukkan masih tingginya aktivitas erupsi dan embusan asap.
Tinggi kolom embusan meningkat signifikan. Sementara tinggi kolom erupsi tidak teramati secara maksimal karena faktor cuaca.
Aliran lava baru pada arah selatan dan tenggara tidak mengalami perubahan jarak.
"Alwan lava ke arah tenggara terjauh masih pada jarak 1,8 kilometer dan 600 meter ke arah selatan. Ini mengindikasikan laju aliran lava mengecil atau melambat, namun suplai masih tetap berlangsung," ujar dia.
Hendra menambahkan, berdasarkan hasil analis dan evaluasi secara menyeluruh hingga saat ini status Gunung Ile Lewotolok masih berada di level III siaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.