Salin Artikel

PVMBG: Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Masih Level III Siaga

LEMBATA, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, belum ada penurunan status Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari level III siaga.

"Tingkat aktivitas Gunung Api Ile Lewotolok masih level III siaga," ujar Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dalam keterangannya, Selasa (8/4/2024).

Hendra menerangkan, pada periode pengamatan 1-7 April 2024, gunung tersebut mengalami 126 kali gempa letusan, 2.637 kali gempa embusan, 38 kali tremor non harmonik, 4 kali hybrid, 3 kali gempa vulkanik dangkal, 11 kali gempa vulkanik dalam.

Teramati gempa yang berasosiasi dengan aktivitas tektonik yakni 6 kali gempa tektonik jauh.

"Energi seismik yang dihitung dengan metode perata-rataan nilai amplitudo atau yang disebut Realtime Seismic Amplitude Measurements (RSAM) menunjukkan fluktuasi energi dalam periode ini dan masih di atas ambang batas normal," jelasnya.

Secara umum, lanjut dia, jumlah gempa menunjukkan penurunan yang signifikan, dengan kegempaan masih didominasi oleh gempa aktivitas dangkal atau permukaan, seperti gempa letusan dan gempa embusan.

Penurunan jumlah kegempaan tidak diikuti dengan pola energi seismiknya, yang menunjukkan energi masih berfluktuasi dan cenderung tinggi serta berada di atas ambang batas normal.

"Hal ini mengindikasikan gempa-gempa yang terekam berenergi cukup besar," kata dia.

Kemudian, gempa vulkanik dangkal dan vulkanik dalam masih terekam, namun dengan jumlah yang tidak signifikan.

Meski begitu, kondisi tersebut mengindikasikan masih adanya tekanan atau stres pada tubuh Gunung Ile Lewotolok yang berkaitan dengan suplai fluida magmatik dangkal dan dalam.

Hendra melanjutkan, berdasarkan pengamatan visual pada periode ini menunjukkan masih tingginya aktivitas erupsi dan hembusan asap, namun cenderung menurun bila dibandingkan satu minggu sebelumnya.

Tinggi kolom erupsi atau letusan dapat lebih tinggi dari yang diamati. Namun karena faktor cuaca yang menyebabkan pengamatan visual tidak maksimal dilakukan.

Sementara aliran lava baru pada arah selatan dan tenggara belum mengalami perubahan jarak.

"Aliran lava ke arah tenggara terjauh masih pada jarak 1,8 kilometer dan 600 meter ke arah selatan. Hal ini mengindikasikan laju aliran lava mengecil atau melambat, namun suplai masih tetap berlangsung," bebernya.

Sampai saat ini erupsi eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava atau pijar dominan masih di sekitar area kawah, namun dapat juga menjangkau sejauh sekitar 500 meter keluar dari kawah.

"Dari hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 7 April 2024 maka tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok masih pada level III siaga," kata dia.

Hendra mengimbau warga sekitar dan wisatawan tetap mengikuti rekomendasi yang telah ditetapkan PVMBG.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/09/161127378/pvmbg-aktivitas-gunung-ile-lewotolok-masih-level-iii-siaga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke