Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siang Ini, Antrean Kendaraan Mengular di Gerbang Tol Merak, Capai 9 Km

Kompas.com - 06/04/2024, 11:02 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

CILEGON, KOMPAS.com - Memasuki H-4 Lebaran, antrean kendaraan menuju Pelabuhan Merak terjadi di Gerbang Tol Merak sepanjang 9 kilometer.

Antrean terjadi karena kondisi Pelabuhan Merak sudah dipadati pemudik yang akan menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni. Sehingga, jalan Cikuasa Atas, Cilegon, dilakukan penyekatan dan dijadikan buffer zone.

Pantauan Kompas.com, Sabtu (6/4/2024) pukul 10.00 WIB, kendaraan yang didominasi mobil pribadi mulai mengantre dari Km 90 ruas Tol Tangerang-Merak.

Baca juga: Puncak Arus Mudik, Pelabuhan Merak Dipadati Pemudik Pejalan Kaki dan Kendaraan Pribadi

Petugas tol memberikan air mineral untuk mencegah pemudik dehidrasi karena kondisi cuaca saat ini cerah.

Salah satu pemudik dari Cikarang menuju Bengkulu, Agus, mengaku sudah terjebak macet sejak pukul 06.00 WIB.

"Sudah hampir lima jam terjebak macet, dari sebelum gerbang tol Cilegon barat mulai macetnya," kata Agus ditemui di Gerbang Tol Merak, Sabtu.

Baca juga: Arus Mudik Pagi di Pelabuhan Bakauheni Didominasi Bus Lintas Sumatera

Agus memilih mudik hari ini karena sudah mulai memasuki libur dan cuti Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Emang ini puncaknya, kayanya dua jam lagi belum tentu masuk Pelabuhan kalau gini (macet) terus," ujar Agus.

Kepala Induk PJR Serang Kompol Wiratno mengatakan sudah menerapkan delaying system di rest area Km 43 dan Km 68 arah Merak.

"Sudah diberlakukan delaying system, (kendaraan arah Merak) dimasukkan dulu ke rest area. Delaying system hanya dimasukkan ke rest area 68 dan 43 untuk mengurangi antrean di sana (Merak)," kata Wiratno saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com